Sunday, November 2, 2008

Suatu Saat dalam Taxi

"Jika kita melakukan sesuatu, lakukanlah semuanya seperti kita melakukan untuk Tuhan".

Hari-hari terakhir pekerjaan kantor sangat melelahkan. Tidak ada waktu untuk 'memanjakan' diri sendiri. Bahkan saat akan beristirahat pun, segala masalah dan tugas dalam pekerjaan selalu menghantui pikiran.

Terus terang saya sudah malas dengan segala keinginan boss-ku. Nyaris setiap hari aku pulang larut malam. Pergi pagi pulang malam. Dari Senin sampai Sabtu. Dan segala pekerjaanku tidak pernah di hargai olehnya.

Jadi aku pikir "masa bodoh dengan segala pekerjaan kantor. Aku sudah cape. Terserah deh, nanti jadinya apa. Gua kaga peduli". Jadi Sabtu kemarin aku habis kan waktu dengan tidur seharian. Membaca buku, menonton televisi, dengar kaset. Laptop yang tegeletak di atas meja tidak aku sentuh sedikit pun. "Masa bodoh" pikirku.

Sendok suapan terakhir telah masuk ke dalam perut. Wah, kenyang juga. Kubenahi segala dokumen yang di butuhkan dan segera keluar kantor mencari taxi. Sudah 5 menit aku menunggu, akhirnya taxi yang kutunggu datang juga. "Daerah kota pak" Seruku pada supir taxi. "Kotanya di mana pak?", dia menimpali. "Wah, namanya apa yah?" aku sendiri tidak begitu ingat.

"Nanti saya tunjukkan jalannya kalau sudah sampai di sana" "Baik Pak". Suasana hening. Tidak beberapa lama pak supir berkata,"Tadi orang yang pakai taxi ini sebelum Bapak, naik dari Taman Anggrek". Dekat amat pikirku. Kantorku ada di daerah Citraland.

"Kok mau sih pak?" ucapku. "Wah tidak baik menolak rejeki. Kalau Tuhan sudah kasih berkat, masa kita tolak", ujarnya dengan logat batak yang masih terasa. "Kalo supir lain sih pasti nolak. Kalau saya, ngak masalah, dekat atau jauh toh berkat dari Tuhan."

"Wah, berfilsafat dia.", pikirku. "Tapi sebenarnya untung juga sih kalau nariknya deket. Tadi saja saya di kasih uang 10.000. padahal argonya ngak sampe 5 rebu. Saya senang juga.

Tapi sebenernya saya ngak tega kalo mesti nolak. Dia kan pasti mau buru-buru. Bagaimana rasanya, sesudah duduk, eh malah saya tolak. Sakit hati kan". "Iya juga yah", pikirku. Suasana hening kembali. Kuperhatikan wajahnya dari kaca mobil. Keliahatannya ceria, tidak seperti sopir-sopir taxi yang lain. Yang rata-rata wajahnya cemberut. "Bapak sudah lama jadi sopir taxi", tanyaku memecah keheningan. "Baru empat tahun Pak."

"Sebelumnya kerja di mana?" "Dulu saya kerja di perhotelan." "Kerja di bagian apa Pak?" "Manager operasional" Hah ? Tidak salah dengar ? Manager ? ngak mungkin ah.. "Anak buahnya banyak pak?", tanyaku sedikit menyelidik. "Ada sekitar 100 orang". "Terus, koq sekarang malah jadi sopir taxi" "Wah, panjang ceritanya Pak." "Oh.", gumanku dan tidak bertanya lebih lanjut, kelihatannya ada kenangan pahit yang dia alami.

"Biasalah pak korban kena sikut", ujarnya meneruskan, "Padahal dia teman baik saya. Tidak menyangka dia akan berbuat seperti itu.

Tapi buat saya itu ngak masalah. Saya percaya Tuhan pasti akan tetap pelihara saya. Buktinya saya langsung bisa dapat pekerjaan lagi. Walaupun tidak sehebat seperti dahulu. Yah, sudah cukuplah, untuk kebutuhan sehari-hari" . "Kenapa Bapak tidak mencoba melamar di hotel lain?" "Nama saya sudah rusak Pak." "Pasti karena di fitnah oleh teman baiknya itu", pikir ku. Kuperhatikan lagi wajahnya. Tetap ceria seperti tadi. Tidak nampak terbeban. "Lebih enak jadi sopir atau kerja seperti dulu Pak?", tanyaku. "Wah, enak atau enggak tergantung hati kita Pak.

Pokoknya kita mesti sadar, bahwa apa yang kita punya saat ini, Tuhan yang memberi. Mengucap syukur senantiasa. Sukacita bukan datang dari luar, tapi dari dalam diri kita. Jadi kalau di tanya lebih enak mana, dulu atau sekarang, jawabannya yah: dua-duanya. Mau jadi apa aja ngak masalah, yang penting ada rasa syukur, pasti sukacita itu datang dengan sendirinya."

Wah, jadi malu aku. Aku yang sejak kecil di didik dalam keluarga percaya, masih mengeluh kan pekerjaan yang saya terima. Padahal kalau dibandingkan dengan sopir taxi, pekerjaan saya jauh lebih enak. Dengan penghasilan yang lebih tinggi tentunya. Tapi, dasar ! Nggak ada ucapan syukurnya. Aku jadi teringat akan nasehat yang mengatakan "Jika kita melakukan sesuatu,lakukanlah segala sesuatu seperti kita melakukan untuk Tuhan".

Hmmm, hari ini aku di sadarkan kan oleh seorang supir taxi. Hari ini aku dikuatkan kembali untuk selalu bersyukur dalam segala hal. Anak-Ku, Aku tahu bahwa kadang kala begitu menggoda untuk menyerah dalam kehidupan.Kadang kala sulit menemukan alasan untuk terus berusaha. Apa yang membuatmu merasa seperti menerima lekalahan? Sekolah? Nilai? Kawan-kawan? Orang-tua? Uang? Perang?

Dengarlah, Aku ingin kamu mempercayai- Ku dalam hal ini. Meskipun keadaan hidup tampak kacau dari luar, tetapi jika kamu percaya kepada-Ku, ada hal-hal yang tak terlihat terjadi di dalam dirimu. Setiap hari, Aku membuka sesuatu yang baru dan menggairahkan. Masa depanmu akan lebih mengherankan dari apa pun yang dapat kamu bayangkan. Percayalah kepada-Ku, tidak akan sia-sia kamu bertahan karena ada hari depan yang indah menunggumu.

Oleh karena itu, bertahanlah dengan gigih.Janganlah menyerah! Aku mempunyai sejumlah kejutan nyata bagimu. Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?(Mat 16:26)

Semut

Ada 4 hal yang bisa kita teladani dari filosofi semut:
1. Semut tidak pernah menyerah
Jika langkah mereka terhalang dan Anda berusaha menghentikan langkahnya, maka semut akan mencari jalan yang lain. Bahkan mereka akan terus berbaris beriringan mengikuti langkah pemimpinnya sampai pada tujuannya. Semut akan naik ke atas, turun ke bawah dan bahkan berkeliling sampai menemukan jalan. Semut terus berusaha mencari jalan yang lain.
Makna : Jangan pernah menyerah untuk mencari jalan keluar sampai tujuan tercapai.

2. Semut selalu berasumsi musim dingin adalah musim panas
Anda tentunya tahu bahwa tidak ada musim panas selamanya. Maka, semut mengumpulkan makanan mereka untuk musim dingin pada pertengahan musim panas. Anda harus berpikir sedang "menikmati keindahan pantai dan matahari" di saat musim dingin.
Makna : Penting sekali bersikap realistik. Selalu berpikir selangkah lebih maju.

3. Semut berpikir bahwa musim panas itu adalah musim dingin
Selama musim dingin, semut memperingatkan diri : "Cuaca seperti ini tidak mungkin selamanya, pasti sebentar lagi kita bisa beraktifitas keluar". Seaktu cuaca mulai hangat tiba, semut-semut akan keluar. Jika cuaca kembali dingin, mereka kembali ke dalam sarang dan keluar lagi bila cuaca hangat.
Makna : Selalu bersikap positif di setiap keadaan.

4. Lakukan semua yang mungkin bisa dilakukan
Berapa banyak makanan yang semut kumpulkan untuk persiapan di musim dingin? Sebanyak yang mampu mereka kumpulkan. Mereka tidak pernah berhenti mengumpulkan makanan sampai benar-benar tiba musimnya harus berhenti.
Makna : Lakukan semua yang mampu Anda kerjakan.... dan lebih banyak lagi, selagi ada waktu!

Friday, September 19, 2008

Berapa besar bobot sebuah doa?

Louise Redden, seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam sebuah supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang. Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan.
John Longhouse, si pemilik supermarket, mengusir dia keluar. Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus menceritakan tentang keluarganya.
"Tolonglah, Pak, Saya janji akan segera membayar setelah aku punya uang."
John Longhouse tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut.
"Anda tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi," alasannya.
Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain, yang dari awal mendengarkan percakapan tadi.
Dia mendekati keduanya dan berkata : "Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini." Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan, "Tidak perlu,Pak. Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja ?"
" Ya, Pak. Ini," katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal."
Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan tersebut."
Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Louise menundukkan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan. Mata Si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah. Ia menatap Pelanggan yang tadi menawarkan si ibu tadi sambil berucap kecil, "Aku tidak percaya pada yang aku lihat."
Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum. Lalu, si ibu kumal tadi mengambil barang-barang yang diperlukan, dan disaksikan oleh pelanggan baik hati tadi, si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus mengambil barang-barang keperluannya dan si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi. Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa. Karena tidak tahan, Si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas daftar belanja si ibu kumal tadi. Dan ia-pun terbelalak. Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek :
" Tuhan, Engkau tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tanganMu." Si Pemilik Toko terdiam. Si Ibu, Louise, berterimakasih kepadanya, dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya. Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang 50 dollar kepadanya. Si Pemilik Toko kemudian mencek dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata rusak. Ternyata memang hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah doa.
Segera setelah anda membaca cerita ini, ucapkanlah sebuah doa. Hanya itu.
DOA ADALAH HADIAH TERBESAR DAN TERINDAH YANG KITA TERIMA
Tanpa biaya, tetapi penuh daya guna.

Thursday, September 18, 2008

Rencana Tuhan Indah Pada Waktunya

Ada seorang anak laki-laki yang berambisi bahwa suatu hari nanti ia akan menjadi jenderal Angkatan Darat (AD). Anak itu pandai dan memiliki ciri-ciri yang lebih daripada cukup untuk dapat membawanya kemanapun ia mau. Untuk itu ia bersyukur kepada Tuhan, oleh karena ia adalah seorang anak yang takut akan Tuhan dan ia selalu berdoa agar suatu hari nanti impiannya akan menjadi kenyataan.

Sayang sekali, ketika saatnya tiba untuk bergabung dengan AD, ia ditolak karena memiliki telapak kaki rata. Setelah berulang kali berusaha, ia kemudian melepaskan hasratnya untuk menjadi jenderal dan ia mempersalahkan Tuhan yang tidak menjawab doanya. Ia merasa seperti berada seorng diri, dengan perasaan kalah, dan di atas segalanya, rasa marah yang belum pernah dialaminya sebelumnya.

Amarah yang mulai ditujukannya terhadap Tuhan. Ia tahu bahwa Tuhan ada, namun tidak mempercayaiNya lagi sebagai seorang sahabat, tetapi sebagai seorang peguasa yang lalim. Ia tidak pernah lagi berdoa atau melangkahkan kakinya ke dalam gereja. Ketika orang-orang berbicara tentang Tuhan yang Maha Pengasih, ia akan mengejek dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan rumit yang akan membuat orang-orang percaya kebingungan.

Ia kemudian memutuskan untuk masuk perguruan tinggi dan menjadi dokter. Dan begitulah, ia menjadi dokter dan beberapa tahun kemudian menjadi seorang ahli bedah yang handl. Ia menjadi pelopor di dalam pembedahan yang berisiko tinggi di mana pasien tidak memiliki kemungkinan hidup lagi apabila tidak ditangani oleh ahli bedah muda ini. Sekarang, semua pasiennya memiliki kesempatan, suatu hidup yang baru.

Selama bertahun-tahun, ia telah menyelamatkan beribu-ribu jiwa, baik anak-anak maupun orang dewasa. Para oran tua sekarang dapat tinggal dengan bahagia bersama dengan putra atau putri mereka yang dilahirkan kembali, dan para ibu yang sakit parah sekarang masih dapat mengasihi keluarganya. Para ayah yang hancur hati karena tak seorangpun yang dapat memelihara keluarganya setelah kematiannya, telah diberikan kesempatan baru.

Setelah ia menjadi lebih tua, ia melatih para ahli bedah lain yang bercita-cita tinggi dengan teknik bedah barunya, dan lebih banyak lagi jiwa yang diselamatkan. Pada suatu hari ia menutup matanya dan pergi menjumpai Tuhan. di situ, masih penuh dengan kebencian, pria itu bertanya kepada Tuhan mengapa doa-doanya tidak pernah dijawab, dan Tuhan berkata, "Pandanglah ke langit, anakKu, dan lihatlah impianmu menjadi kenyataan."

Di sana , ia dapat melihat dirinya sendiri sebagai seorang anak laki-laki yang berdoa untuk bisa menjadi seorang prajurit. Ia melihat dirinya masuk AD dan menjadi prajurit. Di sana ia sombong dan ambisius, dengan pandangan mata yang seakan-akan berkata bahwa suatu hari nanti ia akan memimpin sebuah resimen. Ia kemudian dipanggil untuk mengikuti peperangannya yang pertama, akan tetapi ketika ia berada di kamp di garis depan, sebuah bom jatuh dan membunuhnya. Ia dimasukkan ke dalam peti kayu untuk dikirimkan kembali kepada keluarganya. Semua ambisinya kini hancur berkeping-keping saat orang tuanya menangis dan terus menangis.

Lalu Tuhan berkata, 'Sekarang lihatlah bagaimana rencanaKu telah terpenuhi sekalipun engkau tidak setuju.' Sekali lagi ia memandang ke langit. Di sana ia memperhatikan kehidupannya, hari demi hari dan berapa banyak jiwa yang telah diselamatkannya. Ia melihat senyum di wajah pasiennya dan di wajah anggota keluarganya dan kehidupan baru yang telah diberikannya kepada mereka dengan menjadi seorang ahli bedah.

Kemudian di antara para pasiennya, ia melihat seorang anak laki-laki yang juga memiliki impian untuk menjadi seorang prajurit kelak, namun sayangnya dia terbaring sakit. Ia melihat bagaimana ia telah menyelamatkan nyawa anak laki-laki itu melalui pembedahan yang dilakukannya. Hari ini anak laki-laki itu telah dewasa dan menjadi seorang jenderal. Ia hanya dapat menjadi jenderal setelah ahli bedah itu menyelamatkan nyawanya.

Sampai di situ, Ia tahu bahwa Tuhan ternyata selalu berada bersama dengannya. Ia mengerti bagaimana Tuhan telah memakainya sebagai alatNya untuk menyelamatkan beribu-ribu jiwa, dan memberikan masa depan kepada anak laki-laki yang ingin menjadi prajurit itu. (Diambil dari Inspirational Christian Stories oleh Vincent Magro-Attard)

Untuk dapat melihat kehendak Tuhan digenapkan di dalam hidup anda, anda harus mengikuti Tuhan dan bukan mengharapkan Tuhan yang mengikuti anda.
(Dave Meyer, Life In The Word, Juni 1997)

'Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.... ' (Pengkotbah 3:11)
' Apa yang kamu alami kini, mungkin tak dapat engkau mengerti, Satu hal tanamkan di hati, indah semua yang Tuhan beri. Tuhan-mu, tak akan memberi ular beracun pada yang minta roti, Cobaan yang engkau alami takkan melebihi kekuatanmu .'

Monday, September 15, 2008

Dia tidak mempunyai hak

Oleh: Mabel Williamson
(dikutip dari buku Tidakkah kami mempunyai hak? - Momentum)

Dia tidak mempunyai hak:
Tidak mempunyai hak atas tempat tidur yang empuk dan meja yang tertata dengan baik;
Tidak mempunyai hak atas rumah-Nya sendiri, tempat di mana Dia bisa melakukan hal-hal yang menyenangkan bagi diri-Nya.
Tidak mempunyai hak untuk memilih rekan-rekan yang menyenangkan dan ramah, yang bisa memahami Dia dan menyelami perasaan-Nya.
Tidak mempunya hak untuk menjauh kan diri dari kecemaran dan dosa, untuk merapatkan pakaian-Nya disekeliling tubuh-Nya dan menyimpang untuk berjalan di jalan setapak yang lebih bersih
Tidak mempunyai hak untuk dimengerti dan dihargai; bahkan oleh orang-orang kepada siapa Dia telah mencurahkan dua kali lipat dari kasih-Nya
Bahkan tidak mempunyai hak untuk tidak pernah ditinggalkan oleh Bapa-Nya, Pribadi yang memiliki arti lebih daripada segalanya bagi Dia
Satu-satunya hak yang dimiliki-Nya adalah berdiam diri menanggung penghinaan, ludahan, pukulan, mengambil tempat orang berdosa di kursi terdakwa, memikul dosa-dosa saya dalam kesengsaraan di atas salib.
Dia tidak mempunyai hak, bagaimana dengan saya?
Hak atas kenyamanan dalam kehidupan? Tidak! Tetapi hak atas kasih Allah sebagai sandaran
Hak atas keselamatan jasmani? Tidak! Tetapi hak atas jaminan bahwa saya berada dalam kehendak-Nya
Hak atas kasih dan simpati dari orang-orang disekitar saya? Tidak! Tetapi hak atas persahabatan dari Dia yang lebih memahami diri saya daripada saya sendiri.
Hak untuk menjadi pemimpin di antara manusia? Tidak! Tetapi hak untuk dituntun oleh Dia yang kepada-Nya telah saya serahkan segenap diri saya, untuk dituntun sebagai seorang anak kecil, yang tangannya berada dalam genggaman ayahnya.
Hak atas sebuah rumah dan orang-orang yang kita kasihi? Tidak! Tidak selalu begitu! Tetapi hak untuk berdiam dalam hati Allah.
Hak atas diri saya sendiri? Tidak! Tetapi saya mempunyai hak akan Kristus.
Semua yang Dia ambil akan saya berikan
Semua yang Dia beri akan saya terima
Dialah satu-satunya hak saya!
Dialah satu-satunya hak yang dihadapan-Nya semua hak lain tidak ada artinya sama sekali.
Saya mempunyai hak penuh akan Dia
O, kiranya Dia mempunyai hak penuh atas diri saya.

Saturday, September 13, 2008

Penyakit yang sering diderita cewe

Nangisuitis
Akibat terlalu sensitif.
Gejalanya bibir cemberut,mata kedip-kedip.
Efek sampingnya mata bengkak, saputangan banjir, hidung meler, bawaannya ngurung diri atau terkena penyakit Curhatitis A. Penyakit ini bisa diobati dengan obat Tegaridol, OBH (Obat Berhati Hamba).

Curhatitis B
Bawaanya pengen nyerocos.
Efek samping rahasia orang bisa bocor, terkena Nangisuitis,
Penyakit ini bisa diarahkan positif jika ia bercuhatitisnya ke orang yang tepat, apalagi sama Tuhan.

Shopping Syndrome
Gejalanya pengen jalan mulu, mata melotot.
Efek sampingnya lidah ngiler, mulut nganga, dompet jadi tipis.
Jika sudah masuk stadium 4(parah banget) dompet cowoknya ikut tipis.
Coba minum hematcold atau tablet PD (Pengendalian Diri).

Cerewetisme
Lebih parah dari Curhatitis B, tidak mengandung titik koma.
Efek samping muncrat, telinga tetangga budek, dada cowoknya bisa jadi lebih halus karena sering mengelus.
Lebih cepat makan pil dengar dan minum tablet bicara lebih diperlambat.

Lamanian Dandanitos
Pengennya diem depan cermin.
Tangan kiri gatel-gatel pengen pegang sisir, tangan kanan kram-kram pengen teplok-teplok pipi pake bedak.
Efek samping: menor, telat, cowoknya berkarat, gak kebagean makanan.
Minum segera Sari Bawak (Bagi Waktu) dan Taperi (tambah percaya diri).
Buat cowok minum Toleransikipil 230 sendok sehari sesudah dan sebelum mandi. Cemburunotomy Gejala muka lonjong, tangan mengepal, alis menukik.
Coba cegah dengan obat sirup prasangka baik tiga sendok sehari, Pil pengertian dan tablet selidiki dahulu.

Ngambekilation
Gejala hampir sama dengan Cemburubotomy.
Minum Sabaron dan Bersyukur

Friday, September 12, 2008

Kue Cinta

Bahan:
1 pria takut Tuhan,
1 wanita takut Tuhan,
100% Komitmen,
2 pasang restu orang tua,
1 botol kasih sayang murni.

bumbu:
20 galon doa,
1 balok besar humor,
25 gr rekreasi,
2 sendok teh telpon-telponan,

Semuanya diaduk hingga merata dan mengembang.

tips:
1. Pilih pria dan wanita yang benar-benar matang dan seimbang.
2. Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi
kelezatan (sebaiknya dibeli di toserba bernama TEMPAT IBADAH, walaupun agak jual mahal
tapi mutunya terjamin.)
3. Jangan beli di pasar yang bernama DISKOTIK atau PARTY karena walaupun modelnya
bagus dan harum baunya tapi kadang menipu konsumen atau kadang menggunakan zat
pewarna yang bisa merusak kesehatan.
4. Gunakan Kasih sayang cap"IMAN, HARAP & KASIH" yang telah mendapatkan penghargaan
ISO dari Departemen Kesehatan dan Kerohanian.

cara memasak:
1. Pria dan Wanita dicuci bersih, buang semua masa lalunya sehingga tersisa niat yang murni.
2. Siapkan loyang yang telah diolesi dengan komitmen dan restu orang tua secara merata.
3. Masukkan niat yang murni ke dalam loyang dan panggang dengan api cinta, merata sekitar 30
menit di depan penghulu dan Tuhan
4. Biarkan di dalam loyang tadi dan sirami dengan semua bumbu di atas.

Kue siap dinikmati.

! catatan:
Kue ini dapat dinikmati oleh pembuatnya seumur hidup dan paling enak dinikmati dalam keadaan kasih yang hangat. Tapi kalau sudah agak dingin, tambahkan lagi humor segar secukupnya, rekreasi sesuai selera, serta beberapa galon doa kemudian dihangatkan lagi di oven bermerek "Tempat Ibadah" diatas api cinta. Setelah mulai hangat, jangan lupa telepon- teleponan bila berjauhan.

Pasangan dari Tuhan

Bertahun-tahun yang lalu,
Aku berdoa kepada Tuhan untuk memberikan pasangan hidup,
"Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab.
Tidak hanya Aku meminta kepada Tuhan,
Aku menjelaskan kriteria pasangan yang kuinginkan.
Aku menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Aku bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini kuimpikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu, aku menambahkan daftar kriteria yang kuinginkan dalam pasanganku.
Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hatiku, " Hamba-Ku, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan.
Aku bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan
Ia menjawab, " Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar."
Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dari-Mu?"
Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskannya kepada-Mu, Adalah suatu ketidak adilan dan ketidak benaran bagi-Ku untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagi-Ku untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak..."
Kemudian Tuhan berkata kepadaku, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah - suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat tumbuh bersamamu."

Kisah Ini untuk: yang sudah menikah, yang baru saja menikah, yang sedang berpacaran dan yang sedang mencari.."

When life gives you a hundred reasons to cry, show life that you have a THOUSAND reasons to smile

Tuesday, August 12, 2008

Aborsi

Ada pasangan suami isteri yang sudah hidup beberapa lama tetapi belum mempunyai keturunan. Sejak 10 tahun yang lalu, sang isteri terlibat aktif dalam kegiatan untuk menentang ABORSI, karena menurut pandangannya, aborsi berarti membunih seorang bayi.

Setelah bertahun-tahun berumahtangga, akhirnya sang isteri hamil, sehingga pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka menyebarkan kabar baik ini kepada famili, teman-teman dan sahabat-sahabat, dan lingkungan sekitarnya. Semua orang ikut bersukacita dengan mereka. Dokter menemukan bayi kembar dalam perutnya, seorang bayi laki-laki dan perempuan. Tetapi setelah beberapa bulan, sesuatu yang buruk terjadi. Bayi perempuannya mengalami kelainan, dan ia mungkin tidak bisa hidup sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisinya juga dapat mempengaruhi kondisi bayi laki-laki. Jadi dokter menyarankan untuk dilakukan aborsi, demi sang ibu dan bayi laki-lakinya.

Fakta ini membuat keadaan menjadi terbalik. Baik sang suami maupun sang isteri mengalami depresi. Pasangan ini bersikeras untuk tidak menggugurkan bayi perempuannya (membunuh bayi tersebut), tetapi juga kuatir terhadap kesehatan bayi laki-lakinya. "Saya bisa merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak,"kata sang ibu di sela tangisannya. Lingkungan sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut, dengan mengatakan bahwa itu adalah kehendak Tuhan.

Ketika sang isteri semakin mndekatkan diri dengan Tuhan, tiba-tiba dia tersadar bahwa Tuhan pasti memiliki rencana dibalik semua ini. Hal ini membuatnya lebih tabah. Pasangan ini berusaha keras menerima fakta ini. Mereka mencari informasi di internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan banyak dokter, untuk mempelajari lebih banyak tentang masalah bayi mereka. Satu hal yang mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian. Banyak pasangan lainnya yang juga mengalami situasi yang sama, di mana bayi mereka tidak dapat hidup lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang sangat langkah. Siapa mau mendonorkan organ bayinya kepada orang lain? Jauh sebelum bayi mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka terus bersujud kepada Tuhan. Pada mulanya mereka memohon keajaiban supayan bayinya sembuh. Kemudian mereka tahu, bahwa mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNya sendiri.

Keajaiban terjadi, dokter mengatakn bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan, tetapi ia tidak dapat bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang isteri kemudian berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne, mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hiduo dan sekarat, yang sednag menunggu donor organbayi. Sekali lagi, pasangan ini berlinangan air mata. Mereka menangis dalam posisi sebagai orang tua, di mana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yang akan terjadi.

Hari kelahiran tiba. Sang isteri berhasil melahirkan kedua bayinya dengan selamat. Pada momen yang berharga tersebut, sang suami menggendong Anne dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis. Senyuman Anne yang imut tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya. Tidak ada kata-kata di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan piihan yang tepat (denga tidak mengaborsi Anne), mereka sangat bahagia melihat Anne yang begitu mungil tersenyum pada merka, mereka sangat sedih karena kebahagiaan ini akan berakhir dalam beberapa jam saja. Sungguh tidak ada kata-kata yang dapat mewakili perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya air mata yang terus jatuh mengalir. Air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka.

Baik sang kakek, nenek, maupun kerabat famili memiliki kesempatan untuk melihat Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu bertahan setelah 6 jam......

Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi pasangan tersebut bahwa donor tersebut berhasil. Dua bayi berhasil diselamatkan dari kematian. Pasangan tersebut sekarang sadar akan kehendak Tuhan. Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam, tetapi dia berhasil menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangn tersebut, Anne adalah pahlawan mereka, dan sang Anne yang mungil akan hidup dalam hati mereka selamanya....

Ada 3 point penting yang dapat kita renungkan dari kisah ini:
1. Sesungguhnya, tidaklah penting berapa lama kita hidup, satu hari ataupun bahkan seratus tahun. Hal yang benar-benar penting adalah apa yang kita lakukan selama hidup kita, yang bermanfaat bagi orang lain.

2. Sesungguhnya, tidaklah penting berapa lama perusahaan kita telah berdiri, satu tahun ataupun bahkan dua ratus tahun. Hal yang benar-benar penting adalah apa yang dilakukan perusahaan kita selama ini, yang bermanfaat bagi orang lain.

3. Ibu Anne mengatakan "Hal terpenting bagi orang tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, di mana merek atinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan. Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang tua adalah untuk memastikan bahwa anak-anak kita hidup dalam iman dan melakukan hal-hal terpuji selama hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka, mereka akan menuju surga."

Dikutip dari : "Gifts From The Heart for Women" karangan Karen Kingsbury

Perubahan Itu Menyakitkan

Di dalam sebuah museum, terdapat sebuah patung marmer yang sangat indah, dan juga lantai marmer. Si patung ditanya oleh si lantai, "Kamu enak sekali, orang-orang yang datang ke museum ini pada memuji-muji kamu, sementara saya diinjak-injak orang, padahal kita kan dari gunung yang sama."

Si patung menjawab, "Iya, kita memang dari gunung yang sama, tapi ingat nggak waktu kita dulu diambil sama si tukang pahat, karena kamu tidak mau dipahat, kamu jadi lantai saja, diinjak-injak orang, sakit loh dibentuk sama si tukang pahat, jadinya begini nih, oke donk, ada harga yang harus dibayar?"

Hidup kekristenan kita sama seperti cerita di atas, ketika kita dibentuk Tuhan untuk menjadi lebih baik, rasanya sakit sekali. Tapi setelah kita berhasil, segala sesuatunya pasti indah. Jangan menyerah dan patah semangat kalau kalian sedang mengalami pembentukan itu!!! GBU^^

Thursday, July 31, 2008

Kisah Sepotong Celana

Ada seorang pria karena hendak menghadiri reuni teman-teman SD-nya, maka pada esok harinya dia khusus pergi ke toko membeli sepotong celana panjang baru dan cukup mahal harganya.

Sesampai di rumah dia mencoba memakai celana barunya itu sekali lagi, dan menemukan kalau celana yang baru saja dibelinya itu kepanjangan 10 cm, dia lalu meminta tolong kepada ibunya untuk memperbaiki. Sang ibu mengatakan bahwa dia sedang tidak enak badan, sehingga ingin istirahat lebih awal. Jadi malam ini sang Ibu tidak bisa memperbaiki celana itu, kemudian dia mencari istrinya untuk meminta tolong memperbaiki celana barunya. Istrinya bilang bahwa dia masih punya banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan malam ini, sehingga tidak ada waktu untuk memperbaiki celana itu. Si pria itu tidak putus asa dan mencari anak perempuannya untuk minta tolong, ternyata anaknya berkata bahwa malam ini sudah mempunyai janji dengan teman prianya untuk pergi ke pesta, jadi malam ini tidak bisa memperbaikinya.

Akhirnya si pria ini berpikir kalau memang demikian besok dia akan memakai celana panjang lama saja untuk hadir di reuni itu.

Malam itu Ibu si pria berpikir, "Anakku itu biasanya sangat berbakti kepadaku, apabila ia minta tolong, maka tidaklah baik jika ditolak." Maka si Ibu itu bangun dan memperbaiki celana anaknya, kemudian celana itu dipotongnya sepanjang 10 cm.

Setelah agak malaman, si istri pria itu, telah menyelesaikan semua pekerjaannya dan berpikir, " Suamiku ini biasanya sangat sabar, hari ini karena dia tidak bisa menjahit barulah meminta tolong, karena itu tidak baik kalau sampai ditolak." Maka sang istri memperbaiki celana itu dan dipotongnya sepanjang 10 cm.

Ketika putri pria itu pulang dari pestanya, saat tiba di rumah tengah malam dia berpikir,"Ayah tidak melarangku pergi pesta malam ini dengan teman priaku, sudah seharusnya aku berterima kasih kepada ayah." Maka dipotonglah celana ayahnya sepanjang 10 cm.

Keesokan paginya ke 3 wanita ini masing-masing menceritakan kepada pria itu, bahwa mereka telah memperbaiki celana barunya. Dengan terkejut dia mencoba memakai celana panjang itu, dan ternyata memang sudah sangat kependekan. Lalu bagaimana reaksinya?

Dia tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Aku pasti akan memakai celana ini untuk kuperlihatkan pada teman-teman sekolahku, memberitahu bahwa ibu, istri dan anakku sangatlah memperhatikan diriku!"

Akhirnya teman-teman sekolahnya sepakat memuji keluarga si pria itu sebagai keluarga yang harmonis, sang ibu, istri serta anaknya semua juga sangat gembira. Akan tetapi jika hal ini terjadi pada anda, bagaimanakh reaksi anda?

Tunjukkan kasi Anda kepada orang-orang di dekat Anda

Sunday, July 27, 2008

Start Over

When you've trusted Jesus and walked his way
When you've felt his hand lead you day by day
But your steps now take you another way,
start over.

When you've made your plans and they've gone awry
When you've tried your best and there's no more try
When you've failed yourself and you don't know why,
start over.

When you've told your friends what you plan to do
When you've trusted them and they didn't come through
And now you're all alone and it's up to you,
start over.

When you've failed your kids and they're grown and gone
When you've done your best but it's turned out wrong
And now your grandchildren have come along,
start over.

When you've prayed to God so you'll know his will
When you've prayed and prayed and you don't know still
When you want to stop cause you've had your fill,
start over.

When you think you're finished and want to quit
When you've bottomed out in life's deepest pit
When you've tried and tried to get out of it,
start over.

When the year has been long and successes few
When December comes and you're feeling blue
God gives a January just for you,start over.
Starting over means "Victories Won"
Starting over means "A Race Well Run"
Starting over means "The Lords' Will Done"
We need not just sit there ...
START OVER.

Sunday, July 13, 2008

Cerita ini diambil dari buku karangan Anthony De Mello

Di salah satu gereja di Eropa Utara, ada sebuah patung Yesus Kristus yang disalib, ukurannya tidak jauh berbeda dengan manusia pada umumnya. Karena segala permohonan pasti bisa dikabulkanNya, maka orang berbondong2datang secara khusus ke sana untuk berdoa, berlutut patah dan menyembah, hampir dapat dikatakan halaman gereja penuh sesak seperti pasar.

Di dalam gereja itu ada seorang penjaga pintu, melihat Yesus yang setiap hari berada di atas kayu salib, harus menghadapi begitu banyak permintaan, ia pun merasa iba dan di dalam hati ia berharap bisa ikut memikul beban penderitaan Yesus Kristus. Pada suatu hari, sang penjaga pintu pun berdoa menyatakan harapannya itu kepada Yesus.

Di luar dugaan, ia mendengar sebuah suara yang mengatakan, "Baiklah! Aku akan turun menggantikan kamu sebagai penjaga pintu, dan kamu yang naik di atas salib itu, namun apapun yang kau dengar, janganlah mengucapkan sepatah katapun." Si penjaga pintu merasa permintaan itu sangat mudah.

Lalu, Yesus turun, dan penjaga itu naik ke atas, menjulurkan sepasang lengannya seperti Yesus yang dipaku di atas kayu salib. Karena itu orang2 yang datang bersujud, tidak menaruh curiga sedikit pun. Si penjaga pintu itu berperan sesuai perjanjian sebelumnya, yaitu diam saja tidak boleh berbicara sambil mendengarkan isi hati orang2 yang datang.

Orang yang datang tiada habisnya, permintaan mereka pun ada yang rasional dan ada juga yang tidak rasional, banyak sekali permintaan yang aneh-aneh. Namun, demikian, si penjaga pintu itu tetap bertahan untuk tidak bicara, karena harus menepati janji sebelumnya.

Pada suatu hari datanglah seorang saudagar kaya, setelah saudagar itu selesai berdoa, ternyata kantung uangnya tertinggal. Ia melihatnya dan ingin sekali memanggil saudagar itu kembali, namun terpaksa menahan diri untuk tidak berbicara.

Selanjutnya datanglah seorang miskin yang sudah 3 hari tidak makan, ia berdoa kepada Yesus agar dapat menolongnya melewati kesulitan hidup ini. Ketika hendak pulang ia menemukan kantung uang yang ditinggalkan oleh saudagar tadi, dan begitu dibuka, ternyata isinya uang dalam jumlah besar. Orang miskin itu pun kegirangan bukan main, "Yesus benar-benar baik, semua permintaanku dikabulkan!" dengan amat bersyukur ia pergi.

Di atas kayu salib, "Yesus" ingin sekali memberitahunya, bahwa itu bukan miliknya. Namun karena sudah ada perjanjian, maka ia tetap menahan diri untuk tidak berbicara.

Berikutnya, datanglah seorang pemuda yang akan berlayar ke tempat yangjauh. Ia datang memohon agar Yesus memberkati keselamatannya. Saat hendak meninggalkan gereja, saudagar kaya itu menerjang masuk dan langsung mencengkeram kerah baju si pemuda, dan memaksa si pemuda itu mengembalikan uangnya. Si pemuda itu tidak mengerti keadaan yang sebenarnya, lalu keduanya saling bertengkar.

Di saat demikian, tiba2 dari atas kayu salib "Yesus" akhirnya angkat bicara. Setelah semua masalahnya jelas, saudagar kaya itu pun kemudian pergi mencari orang miskin itu, dan si pemuda yang akan berlayar pun bergegas pergi, karena khawatir akan ketinggalan kapal.

Yesus yang asli kemudian muncul, menunjuk ke arah kayu salib itu sambil berkata, "TURUNLAH KAMU! Kamu tidak layak berada di sana!" Penjaga itu berkata, "Aku telah mengatakan yang sebenarnya, dan menjernihkan persoalan, apahkah salahku?"

"Kamu itu tahu apa?", kata Yesus. "Saudagar kaya itu sama sekali tidak kekurangan uang, uang di dalam kantung bermaksud untuk dihambur-hamburkannya. Namun bagi orang miskin, uang itu dapat memecahkan masalah dalam kehidupannya sekeluarga. Yang paling kasihan adalah pemuda itu. Jika saudagar itu terus bertengkar dengan si pemuda sampai ia ketinggalan kapal, maka si pemuda itu mungkin tidak akan kehilangan nyawanya. Tapi sekarang kapal yang ditumpanginya sedang tenggelam di tengah laut."


Ini seperti sebuah anekdot yang menggelikan, tapi dibaliknya terkandung rahasia kehidupan...

*Kita harus percaya bahwa semua yang kita alami saat ini, baik itu keberuntungan maupun kemalangan, semuanya merupakan hasil pengaturan yang terbaik dari Tuhan buat kita, dengan begitu kita baru bisa bersyukur dalam keberuntungan dan tetap bersuka cita.

*Sebab kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan buat kita.(Roma 8:28)

Saturday, July 5, 2008

libur tlah tibaa...^^

lama ya uda nggak tulis blog..^^
liburan sih
uda bebas dr kegiatan sehari-hari

o ya, aku mau sharing ttg pengalaman yg uda aku alami dr dlu tapi baru nulis skrg
hehehehe
saat itu semangatku sedang berkobar2 untuk memuji Tuhan, memuliakan namaNya
setiap mlm aku kluar dr kamarku untuk berbincang-bincang denganNya
tidak lama sih, paling cuma 10 menit
dlm perbincangan itu aku minta beberapa hal dari Dia
tak disangka, Bapa menjawab 'iya' hampir di setiap doaku
saat itu aku bener2 senang

nggak lama kemudian, semangat itu luntur
hampir tidak pernah lagi aku kluar dr kamarku untuk bincang2 denganNya
saat itu lah hatiku diliputi perasaan tidak tenang
aku mulai kuatir ttg hidupku, ttg pekerjaan liburanku, ttg tempat tinggalku
aku lupa bahwa smua suda disediakan olehNya
(saat itu kegiatan skolah hampir usai dan libur musim panas segera dimulai)

tapi dasar aku ini anak bandel,
dlm kekuatiranku aku pun nggak mencari Bapa
aku ga perna berdoa lagi
tetapi Bapaku sangat pengasih
Dia tetap memberi aku yang terbaik buat liburanku
Dia memberi aku pekerjaan
Dia memberi tempat tinggal

setelah itu pun aku masih ga berdoa
saat ini, aku bener2 merasa kosong
hidupku rasanya dataarr
aku nggak tau tujuanku

Dad, sorry..
Sorry..
Sorry..
Dad, seringkali aku ikut dagingku
aku jarang nurut keinginanMu
sekarang aku baru tau betapa rapuh imanku
aku merasa seperti anak yang hilang
banyak yang ingin aku critain
banyak banget
tapi lebih dr smuanya itu, thx y Dad
buat smuanya..
smuanyaaaa
I love U, my Everlasting God
I'm so thankful and honoured to have a Mighty God like You

Thursday, June 19, 2008

Tuhan Yesus, ini owe, A Cong..

Ini sebuah kisah nyata yang menarik dan menyentuh.
Ada seorang laki2 paruh baya, umur 50 tahunan. Ia dipanggil A Cong (Ah Chong, ejaan Inggrisnya). Miskin, tetapi jujur dan tekun. Kejujuran dan ketekunan itu mendapat perhatian seorang pemilik toko material di daerah Glodok, Pinangsia, Jakarta. A Cong diangkat menjadi CEO (chief exec. officer) atau Penanggung jawab penuh toko tersebut. Usaha material itu meraup sukses luar biasa. Sedemikian sibuknya A Cong di toko itu melayani pembeli, sampai ia tak sempat makan dengan teratur. Bahkan tidak jarang ia makan sambil tetap melayani. Tetapi, di tengah kesibukannya, setiap jam 12 siang ia menyempatkan diri berlari ke sebuah gereja di dekat situ. Dan itu ia lakukan tiap hari, sudah lebih dari tiga setengah tahun.Sampai pada suatu hari kecurigaan seorang pastor memuncak! Ia telah memperhatikan dan mengamati fenomena aneh ini di gerejanya. A Cong datang di pintu gereja, hanya berdiri saja, membuat tanda salib, lalu segera bablas pergi lagi. Ritual itu setia dilakukan A Cong, tiap-tiap hari, itu-itu saja. Adakah udang dibalik batu??? Jangan-2...Romo yang penasaran itu mencari kesempatan menghadang si A Cong, dan bertanya tanpa basa-basi lagi: "Maaf, Cek (panggilan menghormat bagi laki2 Cina) kenapa Encek saben ari datang jam 12 begini, cuman bediri aja di pintu, bikin tanda salib, terus cepet-2 pergi?". Kaget, si ACong menjawab tersipu: "Hah !?... Lomo, owe ini olang sibuk, owe punya waktu selikit, tapi owe seneng dateng kemali." Jelas, Romo belum puas dan terus mendesak: "Emangnya apa yang Encek lakukan di pintu gereja gitu?" Jawab A Cong dengan polos: "Ngga ada apa-2. Benel Owe cuman bilang ini doang : Tuhan Yesus, ini owe, A Cong. Uuudah?. Gitudoangg.." Terbengong, hanya "Oh....!" yang bisa dilontarkan sang Romo. Dan A Cong pun bergegas kembali ke tokonya. Pada suatu hari A Cong sakit parah. Super sibuk dan makan sekenanya,tidak teratur. Komplikasi penyakitnya cukup berat sehingga ia dilarikan ke rumah sakit. A Cong bukan orang kaya, maka ia menempati kamar kelas 3, satu kamar dihuni 8 orang pasien. Sejak masuknya A Cong, kamar itu menjadi ceria, penuh canda tawa. Tak terasa 3 bulan sudah A Cong dirawat. Ia pun sembuh dan diperbolehkan pulang. Ia gembira, tentunya,tetapi teman-2 sekamarnya bersedih. Selama dirawat itu, semua sesama pasien dihiburnya. A Cong setiap pagi menghampiri teman-2 pasiennya,satu per satu, dan menanyakan keadaan masing2. Sayang, sekarang A Cong harus pulang dan kamar itu akan kembali sunyi. Akhirnya salah seorang sesama pasien mencoba bertanya: "Eh Cek A Cong, mau nanya nih. Kenapa sih Encek begitu gembira, dan selalu gembira, padahal penyakit Encek 'kan serius?". Acong tercenung danmenjawab: "Saben ali jam lua welas yah?, ada olang laki lambut gondlong dateng, megang wo punya kaki, dia bilang: A Cong, ini Aku, Yesus. Gimana owe nggak seneng, coba..!!."

Moral of the story :" Sisihkan waktumu, untuk bersama Tuhan, walau hanya sedikit waktu... "

Tuesday, June 17, 2008

Letter from Daddy

My child, you may not know Me
But I know everything about you
I know when you sit down and when you rise up
I am familiar with all your ways
Even the very hairs on your head are numbered
For you were made in My image
In Me you life and move and have your being
For you are My offspring
I knew you even before you were conceived
I chose you when I planned creation
You were not a mistake
For all your days are written in My book
I determined the exact time of your birth and where you would live
You are fearfully and wonderfully made
I knit you together in your mother’s womb
And brought you forth on the day you were born
I have been misrepresented by those who don’t know Me
I am not distant and angry
But I am the complete expression of love
And it is my desire to lavish my love on you
Simply because you are My child and I am your Father
I offer you more than your earthly father ever could
For I am The Perfect Father
Every good gift that you receive comes from My hand
For I am your provider and I meet all your needs
My plan for your future has always been filled with hope
Because I love you with an everlasting love
My thought toward you are countless as the sand on the seashore
And I rejoice over you with singing
I will never stop doing good to you
For you are My treasured possession
I desire to establish you with all my heart and my soul
And I want to show you great and marvelous things
If you seek Me with all your heart, you will find Me
Delight in Me and I will give you the desires of your heart
For it is I who gave you those desires
I am able to do more for you than you could possibly imagine
For I am your greatest encourager
I am also the Father and I love you even as I love my son, Jesus
For in Jesus, my love for you is revealed
He is the exact representation of My being
He came to demonstrate that I am for you, not against you
And to tell you that I am not counting your sins
Jesus died so that you and I could be reconciled
His death was the ultimate expression of My life for you
I gave up everything I loved that I might gain your love
If you receive the gift of My Son, Jesus, you receive Me
And nothing will ever separate you from my love again
Come home and I’ll throw the biggest party heaven has ever seen
I have always been Father and will always be Father
My question is..
Will you be My child?
I am waiting for you

Love,
Your Dad,
Almighty GOD!

Friday, June 13, 2008

Mengandalkan Tuhan

Saudara tahu apa rahasia sukses dari ilmuwan di dunia ini? Kita mengenal nama Robert Boyle, perintis kimia modern. Michael Faraday, perintis daya listrik & penemu generator listrik. Carl Linnaeus, pakar botany yang menggolongkan tumbuhan & hewan. Sir Isaac Newton, penemu hukum gaya berat. Louis Pasteur, perintis bakteriologi, vaksinasi dan imunisasi.

Saudara, kita mengenal mereka sebagai orang2 genius dan berhasil menyumbangkan sesuatu yang sangat berarti bagi dunia. Tetapi ada satu sisi yang mungkin sering terlupakan oleh kita tentang kehidupan ilmuwan2 terkenal ini. Tahukah saudara bahwa sebenarnya mereka semua tercatat sebagai orang2 yang mempercayai kebenaran Alkitab?

Johannes Kepler - astronom terkemuka yang pernah berniat menjadi teolog. Ia adalah orang Kristen yang hanya percaya pada karya Yesus Kristus. Ia melihat bahwa Allah juga dimuliakan dalam astronomi. Bukankah langit juga menceritakan kemuliaan Allah? (Maz 19:2).

Sir Isaac Newton - mengaku bahwa semua temuannya merupakan jawaban atas doanya. Ia percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang ditulis oleg orang2 yang memperoleh wahyu yang cemerlang dari Allah.

Samuel Morse - penemu telegrafi dan sandi morse mengatakan bahwa hanya Tuhan yang menopang dia di dalam semua percobaan yang dilakukannya. Semakin ia meneliti, semakin ia menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan.

Bila orang2 genius seperti mereka selalu mengandalkan Tuhan dalam hidupnya, dalam penemuannya, lalu bagaimana dengan kita ini? Mereka adalah orang2 yang percaya pada kebenaran Firman Tuhan, apakah kita selalu mengandalkan Tuhan atau sebaliknya?

Kita lihat salah seorang tokoh Alkitab yang juga disebut sebagai Bapa orang beriman atau Bapa orang percaya, dia adalah Abraham. Dalam kitab Kejadian, diceritakan bahwa Abraham selalu ada dalam pikiran Tuhan. Bukan hanya itu saja, Tuhan juga memberitahukan kepada Abraham tentang rahasia2Nya. Sebab kehidupan Abraham merupakan kehidupan yang dekat dengan Tuhan sehingga Tuhan menyatakan rahasiaNya kepadanya.

Dalam injil Yohanes 15:15 dikatakn kepada seorang sahabat, Tuhan akan menyatakan rahasiaNya. Dalam kitab Yakobus 2:23b disebutkan Abraham itu adalah sahabat Allah, itu sebabnya tidak heran kalau TUhan juga menceritakan rahasiaNya kepada Abraham. Lalu bagaimanakah gaya hidup Abraham? Bagaimanakah ciri hidup yang mengandalkan Tuhan?

1. Abraham suka membuat mezbah bagi Tuhan.
Kejadian 12:8, Abraham membangun mezbah dan senang menyembah Allah, dan hal itu menyenangkan hati Tuhan.

2. Abraham memanggil nama Tuhan.
Kej 12:8 juga dikatakan bahwa Abraham memanggil nama Tuhan. Apakah kita mengandalkan Tuhan, selalu memanggil dan menyerukan namaNya dalam setiap aspek hidup kita? Apakah kita selalu ,mengandalkan Tuhan dalam pekerjaan kita? Biarlah ini menjadi komitmen kita untuk selalu mengandalkan Tuhan di sepanjang hidup kita.

3. Abraham percaya pada Tuhan.
Kejadian 15:6. Apapun yang Tuhan katakan Abraham lakukan, apapun yang Tuhan janjikan kepadanya, Abraham percaya pada janji2Nya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita percaya tangan Tuhan akan menuntun kita di sepanjang hidup ini?

4. Abraham suka berjalan bersama Tuhan.
Ternyata Abraham juga merupakn sosok kehidupan yang suka berjalan dengan Tuhan sehingga Tuhan membukakan rahasia-rahasiaNya kepada Abraham (Kejadian 18:16-19).

Ada 2 macam perjalanan di dalam hidup ini:
1. Jalan yang panjang dan lurus tanpa halangan, seperti jalan tol.
2. Jalan yang berkelok-kelok dan banyak rintangan.

Berjalan dengan Tuhan itu seperti perjalanan yang kedua, akan ada banyak rintangan, masalah, air mata, padang gurun, dsb. Namun kalau kita selalu mengandalkan Tuhan, kita akan mampu berjalan bersama dengan Tuhan di sepanjang hidup kita, karena Tuhan berjanji untuk menolong kita di setiap langkah kita. Mazmur 119:67, 71.

Sunday, June 8, 2008

Anda Berharga dimata Tuhan

Ada seorang laki-laki, di mana setiap orang yang melihat fisiknya pasti setuju bahwa ia bukan laki-laki yang menarik. Badannya gemuk dan tingginya di bawah rata-rata, wajahnya tidak tampan. Ia bukan orang yang kaya juga bukan orang yang punya kepandaian khusus. Jalannya agak pincang, dan suaranya pun sumbang untuk menyanyi. Sebut saja ia bernama Milo.

Sehari-hari ia bekerja sebagai pegawai sebuah toko buku dengan gaji yang tidak seberapa. Milo sudah hampir berumur 40 tahun, ia kadang merasa frustasi karena ia belum punya pacar hingga saat ini. Ia kadang merasa Tuhan tidak adil baginya menciptakan dirinya seperti itu, tidak ada wanita-wanita yang mengelilinginya karena mengaguminya, tidak ada kelimpahan harta padanya, atau orang-orang yang memujinya karena kehebatannya.

Suatu ketika, pulang dari tempat bekerja melewati lorong yang gelap, seorang pria tinggi besar menghadangnya. Wajahnya tidak nampak jelas karena gelapnya malam. Pria itu menodongkan sebuah pisau pada dadanya, "Serahkan uangmu kalau mau selamat!", ujarnya dengan nada suara berat.

"Anda menginginkan uang saya? Ambillah semuanya", katanya dengan tenang. Pria itu membiarkan Milo mengambil uangnya, diserahkan semua uangnya ke tangannya. Sikap Milo nampak tenang sekali.

"Anda tidak takut kalau aku membunuhmu di sini?", tanya pria itu. "Oh, tentu tidak. Tidak ada yang berharga pada diriku, sekalipun aku harus memberikan nyawaku aku tidak takut", ujarnya dengan tenang. Menghadapi sikapnya yang tenang, pria itu makin penasaran dan pelan-pelan menurunkan pisaunya.

"Anda tidak takut mati?", tanya pria itu lagi. "Saya tidak takut mati, saya tidak memiliki apapun di duania ini. Saya milik Tuhan, jika anda membunuh saya maka anda mengembalikan saya kepada Tuhan.

"Anda orang Kristen?", tanya pria itu. "Tepat, bagaimana anda bisa tahu?", tanya Milo. Pria itu akhirnya memperkenalkan diri. Milo lalu mengajaknya duduk di sebuah anak tangga dari toko yang telah tutup.

"Aku seorang preman, aku pernah membunuh belasan nyawa. Dulu aku orang Kristen. Ayahku dulu sering sekali memukul ibuku dan juga anak-anaknya hingga kami hidup dalam kekerasan. Ia sering mabuk dan aku pernah hampir dibunuhnya, selain ia tidak punya pekerjaan tekanan hidup menjadikan aku seperti ini." Kemudian lanjutnya lagi, "Baru kali ini aku menemui orang yang tidak takut padaku", ujarnya. Tiba-tiba air mata meleleh dari pipinya, "Seumur hidupku baru pertama kali aku menangis. Aku tidak tahu kenapa, aku seperti orang bodoh menangis didepanmu." Kasih Tuhan terus menyinari malam itu.

"Kamu pasti lapar, aku punya makanan untukmu", ujar Milo sambil mengeluarkan roti dari tasnya dan memberikan padanya. "Aku melihat ada suatu kekuatan yang begitu kuat keluar dari dirimu, menarik aku kembali pada suatu tempat dimana aku dulu pernah berada."

Pria itu adalah orang yang paling ditakuti di tempat tersebut, reputasinya sebagai pembunuh belum ada tandingannya. Bagaimana mungkin orang seperti Milo bisa membuat hatinya luluh? Malam itu ia bertobat dan apa yang terjadi? Banyak dari anak buahnya yang bertobat dan kembali pada jalan kebenaran. Pernahkah anda merasa tidak berharga? Tidak punya kelebihan apa-apa.

Anda merasa fisik anda tidak menarik, anada juga merasa tidak punya harta apa-apa yang bisa diberikan. Tuhan tidak pernah menciptakan kita tanpa maksud. Anda mungkin berkata "Tuhan, aapa saya bisa dapat jodoh?Apa saya layak melayaniMu? Apa saya bisa berhasil?" Semua adalah mungkin bagi Tuhan. Pernahkah anda membanding-bandingkan diri anda dengan kelebihan orang lain, lalu anda merasa minder?

Saudara terkasih, apapun keadaan anda Tuhan begitu mempedulikan anda. Sekalipun pelayanan anda mungkin hanya seorang penyapu halaman gereja. Anda tetap seorang yan hebat di mata Tuhan. Jangan pernah bersedih hati, kalau mungkin anda mempunyai cacat fisik. Jangan putus asa kalau orang tidak mengaggap keberdaan anda. Anda sama berharganya dengan ciptaanNya yang lain. Ketauhilah, Anda begitu berharga dimataNya, sehingga Ia begitu tidak ingin kehilangan Anda.

Yesaya 43:4 "Oleh karena engkau berharga di mataKu, dan mulia, dan Aku mengasihi engkau"

Wednesday, June 4, 2008

Selamat pagi, Tuhan

Seperti biasa aku bangun tergesa-gesa, langsung mengurus ini dan itu,
terburu-buru makan, tergopoh-gopoh ke tempat kerja,
aku tidak mempunyai cukup waktu aku orang sibuk, banyak tugas, banyak acara karena itu aku tidak sempat berdoa.
Hari itu segala yang kulakukan menubruk ke sana sini.
Persoalan datang bertubi-tubi, "Mengapa Tuhan tidak menolong ?" aku bertanya
Tuhan menjawab "Tetapi kamu tidak meminta"

Aku ingin hari itu bertabur bunga-bunga keberhasilan,
namun yang kuhadapi adalah belukar berduri.
Aku heran mengapa Tuhan tidak menunjukkan jalan
Tuhan pun balas bertanya "Mengapa kamu tidak mencari?"

Persoalan demi persoalan membuat aku terjerembab, aku putar otak dan berupaya, namun sia-sia.
Dalam hati aku menggugat mengapa Tuhan tidak memberi jawab.
Tuhan berkata, "Tapi kamu tidak bertanya"

Jalan macet menghadang, jalan buntu menunggu, beban masalah menekan aku merunduk, pelbagai kunci kucoba untuk membuka pintu.
Tersenyum Tuhan berucap "Mengapa kamu tidak mengetuk?"

Kepalaku oleng bak kapal bersandar tanpa sauh, hatiku gelisah meronta seperti ikan dalam pukat, aku merintih, "Tuhan mengapa Engkau begitu jauh?"
Tuhan menjawab, "Tapi kamu tidak mendekat"

Lalu, mulai pagi ini, aku terlebih dahulu menenangkan diri, berkonsolidasi, mencari visi, bermeditasi, begitu banyak yang hari ini perlu kukerjakan, tapi justru sebab itu aku membuka hubungan : "Selamat pagi, Tuhan....."

Tuesday, June 3, 2008

Kisah Penjual Tempe

Peristiwanya terjadi di sebuah desa di Jawa Tengah. Seorang ibu setengah baya tersebut sehari-harinya adalah penjual tempe di desanya. Tempenya yang dujialnya merupakan tempe yang dibuatnya sendiri.

Pada suatu hari, seperti biasanya, pada saat ia akan pergi ke pasara untuk menjual tempenya, ternyata pagi itu, tempe yang terbuat dari kacang kedele iu masih belum jadi tempe alias masih setengah jadi. Ibu ini sangat sedih hatinya. Sebab jika tempe tersebut tidak jadi berarti ia tidak akan mendapatkan uang karena tempe yang belum jadi tentunya tidak laku dijual. Padahal mata pencaharian si ibu hanyalah dari menjual tempe saja agar ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu yang memang aktif beribadah di gerejanya teringat akan firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil. Lalu iapun tumpang tangan di atas tumpukan beberapa batangan kedele yang masih dibungkus dengan daun pisang tersebut. "Bapa di Surga, aku mohon kepadaMu agar kedele ini menjadi tempe. Dlam nama Yesus, Amin." Demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuh hatinya. Ia yakin dan percaya pasti Tuhan menjawab doanya. Lalu, dengan tenang ia menekan-nekan dengan ujung jarunya bungkusan bakal tempe tersebut. Dengan hati deg-degan ia mulai membuka sedikit bungkusannya untuk melihat mujizat kedele jadi tempe terjadi. Lalu apa yang terjadi?

Dengan kaget dia mendapati bahwa kedele tersebut.................................................masih tetap kedele, si Ibu tidak kecewa. I a berpikir bahwa mungkin doanya kurang jelas didengar Tuhan. Lalu kembali ia tumpang tangan di atas batangan kedele tersebut. "Bapa di Surga, aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena itulah mata pencaharianku Aku mohon dalam nama Yesus jadilah ini menjadi tempe. Dalam nama Yesus, Amin." Dengan iman iapun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Lalu apa yang terjadi? Denang kaget ia melihat bahwa kacang kedele tersebut??????? ..masih tetap begitu! Sementara hari semakin siang di mana pasar tentunya akan semakin ramai.

Si ibu dengan tidak merasa kecewa atas doanya yang belum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun sebagai langkah iman ia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu. Ia berpikir mungkin mujizat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanan ia pergi ke pasar. Lalu iapun bersiap-siap untuk berangkat ke pasar. Semua keperluannya untuk berjualan tempe seperti biasanya sudah disiapkannya.


Sebelum beranjak dari rumahnya, ia sempatkan unntuk tumpang tangan sekali lagi. "Bapa di Surga, aku percaya Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju pasara, Engkau akan mengadakan mujizat buatku. Dalam nama Yesus, Amin." Lalu ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan ia tidak lupa menyanyikan beberapa lagu puji-pujian.


Tidak lama kemudian sampailah ia di pasar. Dan seperti biasanya ia mengambil tempat untuk menggelar barang dagangannya. Ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi. Lalu iapun membuka keranjangnya dan pelan-pelan menekan-nekan dengan jarinya bungkusan tiap bungkusan yang ada. Perlahan ia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Ternyata saudara-saudara????????? tempenya benar -benar???????????????...???.belum jadi!


Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas dalam-dalam. Ia mulia kecewa pada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Ia merasa Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan kepadanya. Ia hidup hanya mengandalkan hasil menjual tempe saja. Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya karena ia tahu bahwa mana ada orang mau membeli tempe yang masih setengah jadi.

Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulai sepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe yang tempenya sudah hampir habis. Rata-rata tinggal sedikit lagi tersisa. Si Ibu tertunduk lesu. Ia seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Ia hanya bisa termenung dengan rasa kecewa yang dalam. Yang ia tahu bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun.

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita. "Bu?....! Maaf ya, saya mau tanya. Apakah ibu menjual tempe yang belum jadi???" Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya."Seketika si ibu tadi terperangah. Ia kaget. Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu, dalam hati cepat-cepat ia berdoa "Tuhan? saat ini aku tidak butuh tempe lagi. Aku tidak butuh lagi. Biarlah daganganku ini tetap seperti semula. Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus, Amin."

Tapi kemudian, ia tidak berani menjawab wanita itu. Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk-duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. Jadi ia sendiri saat itu dalam posisi ragu-ragu untuk menjawab ya kepada wanita itu. "Bagaimana nih?" ia pikir. "Kalau aku katakan iya, jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terjadi mujizat Tuhan?"

Ia kembali berdoa dalam hatinya, "Ya, Tuhan, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhan tolonglah aku kali ini.." ujarnya berkali-kali. Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya. Lalu?? apa yang dilihatnya Saudara-Saudara???.? Ternyata??.. memang benar tempenya belum jadi. Ia bersorak senang dalam hatinya. Puji Tuhan? Puji Tuhan, katanya.

Singkat cerita wanita tersebut memborong semua dagangan si ibu itu. Sebelum wanita itu pergi, ia penasaran kenapa ada orang yang mau beli tempe yang belum jadi. Ia bertanya kepada si wanita. Dan wanita itu mengatakan anaknya di Yogya mau tempe yang berasal daru desa itu. Berhubung tempenya akan dikirim ke Yogya jadi ia harus beli tempe yang belum jadi, supaya setibanya disana, tempenya sudah jadi. Kalau tempe yang suda jadi yang dikirim maka setibanya disana tempe tersebut sudah tidak bagus lagi dan rasanya sudah tidak enak lagi.

Apa yang bisa kita simpulkan dari kesaksian ini?
1. Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan pada waktu kita berdoa padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan.
2. Tuhan menolong kita dengan caraNya yang sama sekali di luar pekiraan kita sebelumnya.
3. Tiada yang mustahil bagi Tuhan.
4. Percayalah bahwa Tuhan akan menjawab doa kita sesuai dengan rancanganNya.

Beautiful Prayer

I ASKED GOD

I asked God to take away my pain.
God said, No.
It is not for Me to take away, but for you to give itu up.

I asked God to make my handicapped child whole.
God said, No.
His spirit is whole, his body is only temporary.

I asked God to grant me patience.
God said, No.
Patience is a by-product of tribulations; it isn't granted, it is earned.

I asked God to give me happiness.
God said, No.
I give you blessings, happiness is up to you.

I asked God to spare me pain.
God said, No.
Suffering draws you apart from worldly cares and brings you closer to Me.

I asked God to make my spirit grow.
God said, No.
You must grow on your own, but I will prune you to make you fruitful.

I asked for all things that I might enjoy life.
God said, No.
I will give you life so that you may enjoy all things.

I asked God to help me LOVE others as much as He loves me.
God said . . . Ahhh, finally! you have the idea.

Monday, June 2, 2008

"APA TUHAN ITU ADA?"

Ada seorang pemuda yang lama sekolah di negeri paman Sam kembali ke tanah air.
Sesampainya di rumah ia meminta kepada orang tuanya untuk mencari seorang Guru agama, pendeta atau siapapun yang bisa menjawab 3 pertanyaannya.
Akhirnya orang tua pemuda itu mendapatkan orang tersebut.

Pemuda : Anda siapa? Dan apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Pendeta : Saya hamba Allah dan dengan izinNya saya akan menjawab pertanyaan anda.
Pemuda : Anda yakin?

Sedang Profesor dan banyak orang pintar saja tidak mampu menjawab pertanyaan saya.

Pendeta : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya punya 3 buah pertanyaan
1. Kalau memang Tuhan itu ada, tunjukkan wujud Tuhan kepada saya.
2. Apakah yang dinamakan Takdir?
3. Kalau setan diciptakan dari api kenapa dimasukkan ke neraka yang dibuat dari api, tentu tidak menyakitkan buat setan sebab merka memiliki unsur yang sama.
Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba Pendeta tersebut menampar pipi si Pemuda dengan keras.
Pemuda (sambil menahan sakit) : Kenapa anda marah kepada saya?
Pendeta : Saya tidak marah..... Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 buah pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Pendeta : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Pendeta : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda : Ya.
Pendeta : Tunjukkan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Saya tidak bisa.
Pendeta : Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan keberadaan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Pendeta : Apakah tadi malam anada bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.
Pendeta : Apakah pernah terpikir oleh anada akan menerima sebuah tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Pendeta : Itulah yang dinamakan Takdir.
Pendeta : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit.
Pendeta : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.
Pendeta : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.
Pendeta : Walaupun Setan terbuat dari api dan Neraka terbuat dari api, jika Tuhan berkehendak maka neraka akan menjadi tempat menyakitkan untuk setan.

Sunday, June 1, 2008

Bicara Dengan Tuhan

Ada seorang bocah kelas 4 SD di suatu daerah di Milaor Camarine Sur (Filipina) yang setiap hari mengambil rute melintasi daerah tanah bebatuan dan menyeberangi jalan raya yang berbahaya di mana banyak kendaraan yang melaju kencang dan tidak beraturan.

Setiap kali berhasil menyeberangi jalan raya tersebut, bocah ini mampir sebentar ke Gereja setiap pagi hanya untuk menyapa Tuhan. Tindakannya selama ini diamati oleh seorang Pendeta yang merasa terharu menjumpai sikap bocah yang lugu dan beriman tersebut. "Bagaimana kabarmu Andoy? Apakah kamu akan ke sekolah?"

"Ya, Bapa Pendeta!" balas Andoy dengan senyumnya yang menyentuh hati Pendeta tersebut. Dia begitu memperhatikan keselamatan Andoy sehingga suatu hari dia berkata kepada bocah tersebut, "Jangan menyeberang jalan raya sendirian, setiap kali pulang sekolah kamu boleh mampir ke Gereja dan saya akan menemani kamu ke seberang jalan. Jadi dengan cara tersebut saya bisa memastikan kamu pulang ke rumah dengan selamat."
"Terima kasih, Bapa Pendeta"
"Kenapa kamu tidak pulang sekarang?? Apakah kamu tinggal di Gereja setelah pulang sekolah?"
"Aku hanya ingin menyapa kepada Tuhan...sahabatku."
Dan Pendeta itu segera meninggalkan Andoy untuk melewatkan waktunya di depan altar berbicara sendiri, tapi kemudian Peneta tersebut bersembunyi dibalik altar untuk mendengarkan apa yang dibicarakan Andoy kepada Bapa di Surga.

"Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku tidak mencontek walaupun temanku melakukannya. Aku makan satu kue dan minum airku. Ayahku mengalami musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini. Terima kasi buat kue ini Tuhan! Aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku yang terakhir buatnya...lucunya, aku nggak begitu lapar. Lihat, ini selopku yang terakhir. Aku mungkin harus berjalan tanpa sepatu minggu depan. Engkau tahu ini sepatu ini akan rusak, tapi tidak apa-apa...paling tidak aku tetap dapat pergi ke sekolah. Orang-orang berbicara bahwa kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, bahkan beberapa temanku sudah berhenti sekolah. Tolong bantu mereka supaya bisa sekolah lagi. Tolong Tuhan?? Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Ini memang menyakitkan, tapi aku tahu sakit ini akan hilang, paling tidak aku masih punya seorang Ibu. Tuhan, Engkau mau lihat lukaku??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini..disini..aku rasa Engkau tahu yang ini khan..??
Tolong jangan marahi Ibuku ya ..??? dia hanya sedang lelah dan kuatir akan kebutuhan makanan dan biaya sekolahku. Itulah mengapa dia memukul kami. Oh Tuhan, aku rasa aku sedang jatuh cinta saat ini.
Ada seorang gadis yang cantik di kelasku, namanya Anita..menurut Engkau apakah dia akan menyukaiku??? Bagaimanapun juga paling tidak aku tahu Engaku tetap menyukaiku karena aku tidak usah menjadi siapapun hanya untuk menyenangkanMu. Engkau adalah sahabatku.
Hei..ulang tahunMu tinggal 2 hari lagi, apakah Engkau gembira?? Tunggu saja sampai Engkau lihat, aku punya hadiah untukMu. tapi ini kejutan bagiMu. Aku berharap Engkau akan menyukainya. Ooops aku harus pergi sekarang." Kemudian Andoy segera berdiri dan memanggil Pendeta itu, "Bapa Pendeta..Bapa Pendeta..aku sudah selesai bicara dengan sahabatku, anada bisa menemaniku menyeberang jalan sekarang!"
Kegiatan tersebut berlangsung setiap hari, Andoy tidak pernah absen sekalipun. Pendeta Agaton berbagi cerita ini kepada jemaat di Gerejanya setiap hari Minggu karena dia belum pernah melihat suatu iman dan kepercayaan yang murni kepada Allah.. suatu pandangan positif dalam situasi yang negatif.

Pada hari Natal, Pendeta Agaton jatuh sakit sehingga dia tidak bisa memimpin gereja dan dirawat di rumah sakit. Gereja diserahkan pengelolanya kepada 4 wanita tua yang tidak pernah tersenyum dan selalu menyalahkan segala sesuatu yang orang lain perbuat. Mereka juga sering mengutuki orang yang menyinggung mereka.

Mereka sedang berlutut memegangi rosario mereka ketika Andoy tiba dari pesta natal di sekolahnya, dan menyapa "Halo Tuhan..Aku....'
"Kurang ajar kamu bocah!!! tidakkah kamu lihat kami sedang berdoa??!!! Keluar!!!" Andoy begitu terkejut, "Di mana Bapa Pendeta Agaton..??? dia seharusnya membantuku menyeberangi jalan raya.. dia selalu menyuruhku mampir lewat pintu belakang Gereja. Tidak hanya itu, aku juga harus menyapa Tuhan Yesus - ini hari ulang tahunNya, aku punya hadiah untukNya."

Ketika Andoy mau mengambil hadiah tersebut dari dalam bajunya, seorang dari keempat wanita itu menarik kerahnya dan mendorongnya keluar Gereja. Sambil membuat tanda salib ia berkata "Keluarlah bocah..kamu akan mendapatkanyya!!!" Oleh karena itu Andoy tidak punya pilihan lain kecuali sendirian menyeberangi jalan raya yang berbahaya tersebut di depan Gereja. Dia mulai menyeberang. Ketika tiba-tiba sebuah bus datang melaju dengan kencang - di situ ada tikungan yang tidak terlihat panadangan. Andoy melindungi hadiah tersebut di dalam saku bajunya, sehingga dia tidak melihat datangnya bus tersebut. Waktunya hanya sedikit untuk menghindar.. dan Andoy tewas seketika. Orang-orang disekitarnya berlarian dan mengelilingi tubuh bocah malang tersebut yang sudah tak bernyawa.
Tiba-tiba, entah muncul darimana ada seorang pria berjubah putih dengan wajah yang halus dan lembut namun penuh dengan air mata datang dan memeluk tubuh bocah malang tersebut. Dia menangis. Orang-orang penasaran dengan dirinya dan bertanya, "Maaf TUan, apakah anda keluarga bocah malang ini? Apakah anada mengenalnya?"
Pria tersebut denga hati yang berduka karena penderitaan yang begitu dalam segera berdiri dan berkata, "Dia adalah sahabatku." Hanya itulah yang dia katakan. Dia mengambil bungkusan hadiah dari dalam baju bocah malang tersebut dan menaruhnya didadanya. Dia lalu berdiri dan membawa pergi tubuh bocah malang tersebut dan keduanya kemudian menghilang. Kerumunan orang tersebut semakin penasaran...
Di malam Natal, Pendeta Agaton menerima berita yang sungguh mengejutkan. Dia berkunjung ke rumah Andoy untuk memastikan pria misterius berjubah putih tersebut. Pendeta itu bertemu dan bercakap-cakapn denga kedua orang tua Andoy.

"Bagaimana anda mengetahu putera anda meninggal?"
"Seorang pria berjubah putih yang membawanya kemari."ucap ibu Andoy terisak.
"Apa katanya?"
Ayah Andoy berkata, "Dia tidak mengucapkan sepatah katapun. Dia sangat berduka. Kami tidak mengenalnya namun dia terlihat sangat kesepian atas meninggalnya Andoy sepertinya Dia begitu mengenal Andoy dengan baik. Tapi ada suatu kedamaian yang sulit untuk dijelaskan mengenai Dirinya. Dia menyerahkan anak kami dan tersenyum lembut. Dia menyibakkan rambut Andoy dari wajahnya dan memberikan kecupan di keningnya kemudian Dia membisikkan sesuatu.."
"Apa yang dia katakan?"
"Dia berkata kepada puteraku.." Ujar sang Ayah "Terima kasih buat kadonya. Aku akan segera berjumpa denganmu. Engkau akan bersamaku." Dan sang Atah melanjutkan, "Anda tahu kemudian. Semuanya terasa begitu indah..aku menangis tetapi tidak tahu mengapa bisa demikian. Yang aku tahu aku menangis karena bahagia.. aku tidak dapat menjelaskannya Bapa Pendeta, tetapi ketika Dia meninggalkan kami ada sesuatu kedamaian memenuhi hati kami, aku merasakan kasihnya yang begitu dalam di hatiku.. aku tidak dapat melukiskan yang begitu dalam di hatiku..aku tidak dapat melukiskan sukacita di dalam hatiku. Aku tahu puteraku sudah berada di Surga sekarang. Tapi tolong katakan padaku, Bapa Pendeta.. siapakah Pria ini yang selalu bicara dengan puteraku setiap hari di Gerejamu? anda seharusnya mengetahui karena anda selalu berada di sana setiap hari. Kecuali pada waktu puteraku meninggal."

Pendeta Agaton tiba-tiba merasa air matanya menetes dipipinya, dengan lutut gemetar dia berbisik,"Dia tidak berbicara dengan siapa-siapa.... kecuali dengan Tuhan."

Friday, May 30, 2008

Berjalan Bersama Tuhan

"Pusing, bagaimana aku harus melewati hari esok, lusa, 2 hari lagi, .........?? Bagaimana aku menjalani hidupku??? Mengapa begitu banyak masalah yang menimpaku??" Apakah kalian pernah mengalami saat-saat seperti ini? Apakah kalian pernah merasa bahwa hidup kita penuh dengan masalah? Pernah merasa putus asa dengan hidup kita??

Kalau kamu pernah merasakan saat-saat seperti itu, bersukacitalah, tersenyumlah!!! Jangan biarkan keadaan seperti itu menguasai hidupmu. Keluar dari keadaan itu, dan berjalanlah bersama Tuhan. Dia selalu ada buat anak-anakNya..... it's true!!!

Ketika melewati saat-saat seperti itu, kebanyakan dari kita adalah menyalahkan Tuhan. Kita bertanya, "Tuhan, mengapa Engaku membuat hidupku seperti ini? Mengapa, hidupku menjadi kacau?? Mengapa, Engkau begitu kejam?" ( I'm like that too....dan buuuuanyaaaak kali aku melakukannya). Kita terus meyalahkan Tuhan, dan akhirnya kita jadi malas untuk berdoa sama Tuhan. Dan hasil dari malas berdoa adalah kita semakin masuk dalam permasalahan kita dan membiarkannya menguasai kehidupan kita dan everything become more difficult.....

Aku berusaha untuk tidak melakukan hal seperti itu lagi. Aku tidak mau lagi bertanya hal2 seperti itu kepada Tuhan. Aku tidak mao lagi malas berdoa, tidak mao lagi berjalan dengan kekuatanku sendiri dalam meghadapi masalah2 itu. Dan... aku merasakan perbedaan yang kualami dalam hidupku.

Ketika masalah itu datang, aku terus mencoba untuk berdoa agar Tuhan mampukan aku melewatinya, memberi aku kemampuan untuk terus bersyukur atas masalah yang kualami. Meminta Tuhan mampukan aku menerima segala hasil dari masalah itu, sekalipun hasil tersebut sangat buruk. Dengan berdoa, aku menemukan kekuatan dan aku merasa bahwa aku tidak sendirian. Aku punya Tuhan Yesus yang akan memimpin dan menolong aku menghadapi masalah itu. Dan itu bener2 luar biasa........ ^^, meskipun akhir dari setiap masalahku tidak selalu seperti yang aku inginkan, tapi aku tidak kecewa, aku malah berterima kasih karena itu.

Cari Tuhan selalu dalam hidupmu, berdoa dan bersyukur buat hidupmu. Tuhan punya rencana indah yang kita ga pernah tahu. Dia akan trus membentuk karakter kita untuk menjadi lebih baik lagi melalui setiap masalah yang kita hadapi. Remember to always walk with Him!!!!

Ketika kamu ga punya masalah dan kamu merasa hidupmu sangat menyenangkan, tetap berdoa. Bersyukur karena Tuhan membuat hidupmu bahagia dan jauh dari masa2 sulit.

Praise Him ... and love Him with all your heart and your life.
Cintai Tuhan tanpa alasan, cintai Tuhan seperti Tuhan mencintai kita, tanpa alasan apapun. Tuhan mencintai kita bukan karena kita cantik, kaya, pintar, baik hati, dll......... Tapi dia mencitai semua anak-anakNya, cinta Tuhan buat kita adalah cinta yang tak bersyarat dan tak beralasan.
God always with you guys and bless you!!! ^^
Keep fighting

Thursday, May 29, 2008

Menjadi seperti Kristus

Anak yang terkasih,
Karena engkau mudah tersentuh oleh tekanan, penderitaan, keinginan dan kelemahan orang lain, maka engkau memperlihatkan belas kasihan terhadap orang lain.
Hatimu yang lembut membuat engkau mengabaikan luka hati yang disebabkan oleh orang lain. Hal ini menjadikan engkau memperlakukan orang yang menyakiti hatimu lebih baik daripada yang layak ia terima.
Hal ini menjadikan pengampunan mengalir dari dirimu kepada orang lain.
Jadi engkau tahu bahwa engkau telah taat kepada firman-Ku yang mengatakan,"Ampunilah seseorang, seperti Bapamu di surga juga telah mengampunimu."
Inilah permulaan menjadi seperti Kristus.
Engkau adalah milik-Ku.
Aku telah memanggilmu.
Aku telah memeliharamu.
Engkau berada pada posisi dimana Aku dapat memberkatimu secara tak terbatas, karena engkau telah menyerahkan dirimu sepenuhnya kepada-Ku.Bukan lagi, 'Aku dapat melakukan segala sesuatu melalui Kristus yang menguatkanku.'
Tetapi sekarang, 'Kristus melakukan segala sesuatu melalui aku.'
Ada bedanya. Yang pertama menunjukkan bahwa engkau menempatkan kepercayaan dirimu pada-Ku untuk bekerja melalui dirimu.
Yang kedua menunjukkan bahwa engkau mengizinkan Aku untuk bekerja melaluimu sesuai kehendakmu, karena engkau selalu berserah kepada-Ku, sedemikian rupa sehingga keinginan-Ku adalah keinginanmu, kehendak-Ku adalah kehendakmu, keprihatinan-Ku adalah keprihatinanmu, tujuan-Ku adalah tujuanmu.
Ini adalah suatu hal yang baik!
Bukan karena engkau berusaha keras untuk mencari tahu apakah tujuanmu sesuai dengan apa yang Aku ingin engkau lakukan. Tidak, engkau akhirnya mencapai suatu titik dimana tujuan-Ku telah menjadi bagian dari dirimu yang merupakan tujuanmu juga.
Kemana Aku menuntun, engkau mengikuti.
Engkau tidak akan tersesat karena matamu selalu tertuju kepada-Ku.
Ingatlah bahwa Akulah jalan, Kebenaran, dan Terang. Di dalam Aku engkau telah menemukan jati diri, harga dirimu, dan keamananmu. Ya, Akulah jalan, dan Akulah tujuanmu. Fakta yang paling menakjubkan adalah saat engkau menggapai-Ku melalui Yesus, engkau akan membawa banyak jiwa kepada-Ku.
Dalam kerendahan hati-Nya Yesus berkata, "Marilah datang kepada-Ku, hai kamu sekalian yang berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan bagimu."
Aku tidak menginginkan engkau datang pada-Ku dengan tangan kosong. Bukan harta benda yang Aku inginkan untuk engkau bawa, tetapi Aku rindu setiap anak-Ku membawa banyak jiwa kedalam kerajaan-Ku. Melalui kasih dan kemurahanmu, itulah yang sedang engkau lakukan.
Terima kasih engkau telah mengasihi-Ku!

Wednesday, May 28, 2008

Kemajuan Rohani

Anak-Ku yg Terkasih,
Hatiku bersukacita atas kemajuan yg engkau capai dlm perjalanan rohanimu!
Aku dapat melihat bhw engkau tdk puas dgn dirimu.
Engkau selalu memperhatikan keberadaanmu sekarang, & engkau pikir kemajuanmu tdklah cukup.
Engkau selalu membandingkan dirimu dgn orang lain, & engkau pikir engkau selalu kurang. Akan tetapi, dengarkanlah Aku, engkau tdk kurang maju!
Tdk, engkau tdk kekurangan dlm hal rohani!
Setiap hari engkau bertindak sesuai dgn firman-Ku.
Setiap hari engkau selalu mengarahkan hati & pikiranmu utk melakukan yg terbaik bagi-Ku.
Ya, Aku tahu kadang2 engkau tidak mencapai standar yg tlh engkau tetapkan utk dilakukan, akan tetapi Aku tdk menganggapnya sbg suatu kegagalan seperti yg engkau pikir, krn berkali-kali Aku melihat engkau bangkit & melanjutkan kembali utk melakukan yg terbaik yg dpt engkau lakukan.
Bukanlah siapa yg memulai perlombaan yg menerima hadiah ?
tetapi siapa yg mengakhiri perlombaanlah yg menjadi pemenang!
Banyak, ya, banyak yg berkeinginan melakukan kehendak-Ku, akan tetapi begitu halangan pertama muncul & mereka tersandung, mereka langsung menyerah.
Yg lebih buruk lagi, sebgaian menyerah & kembali pd kehidupan mereka yg lama.
Sebagian memulai perlombaan & memenangkannya dlm suatu kemuliaan.
Akan tetapi janganlah hal tersebut di atas menggoyahkanmu dlm menghadapi rintangan di depanmu.
Engkau tahu, setiap orang menghadapi masalah.
Engkau tdk mengetahui apa yg orang lain lakukan utk mengatasinya & mencapai prestasi mereka. Bukan masalah bagi-Ku berapa kali engkau tersandung & jatuh.
Yg terpenting bagi-Ku adalah berapa kali engkau bangun & melanjutkan pertandingan!
Itu yg Aku inginkan darimu.
Engkau mungkin tdk punya waktu utk menyelesaikan pekerjaan yg tlh Aku tetapkan bagimu. Tetapi Nak, apabila Aku kembali engkau sedang bekerja utk mencapai tujuan yg tlh Aku tentukan bagimu, Aku akan menilai bhw engkau tlh mencapai tujuanmu.
Ya, Aku menilai apa pun yg engkau mulai kerjakan dgn sukacita & hati penuh kesediaan dlm nama-Ku.
Krn engkau tahu, Aku selalu memandang hati, & setiap orang yg bekerja siang malam dgn hati yg bersuka cita & penuh kesediaan utk melakukan kehendak-Ku menurut pandangan-Ku adalah orang yg berkemenangan, & mereka akan mendapat upahnya.
Selama engkau bekerja utk memenuhi panggilanmu, bila Aku kembali, Aku akan menghargainya. Krn, sesungguhnya Aku adalah yg memberi upah kepd mereka yg bertekun mencari-Ku, & Aku akan memberi upah kepada mereka yg bertekun menyiapkan dirinya utk melakukan perintah-Ku.
Teruskanlah utk menjadi yg terbaik, & KETAHUILAH, bhw Aku berkenan pdmu.Kasihmu, Tuhan.?

Sahabat, tantangan adalah nama lain dari masalah. Yg membedakannya adalah cara pandang kita. Kalau kita terintimidasi sehingga ingin menghindari, maka suatu problem menjadi masalah. Kalau kita termotivasi utk mengalahkannya maka suatu problem menjadi tantangan. Saya berdoa, setiap hari kita termotivasi utk menghadapi setiap problem kehidupan sbg tantangan utk membawa kita naik ke tingkat yg lebih tinggi. Itulah gunanya setiap pagi kita mengisi hati kita dgn kekuatan Tuhan

Bapa di Surga, aku tahu masalahku dapat Kau jadikah alat utk mendewasakan mental & rohku. Krn itu teruslah mendewasakan aku dlm jalan-jalanMu & pimpin aku dlm kehendak-Mu.Allah Roh Kudus, tolonglah aku menjadi kuat di dlm-Mu sehingga aku tdk ragu-ragu. Ketika aku berkata 'Ujilah aku, ya Tuhan, & cobalah aku; selidikilah batinku & hatiku, sebab mataku tertuju pd kasih setiaMu, & aku hidup dlm kebenaranMu' (Mzm 26:2-3), ini bukanlah aku sedang mencobaiMu. Tetapi ini berarti respon bhw aku bersedia bekerjasama dgnMu. Setiap ujian memang harus aku lalui, pasti mendatangkan kebaikan bagiku. Aku ingin berhasil melewati setiap ujian yg Engkau berikan sehingga aku terus dimurnikan. Aku percaya di dlm ujian ini, aku justru akan semakin banyak melihat & mengalami mujizatMu.Dalam nama Yesus, Amin.Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pd waktu malam, & menyelidiki aku, maka Engkau tdk akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tdk terlanjur (Mzm 17:3)

Tuesday, May 27, 2008

Kadangkala Hidupmu Menangis

Kadangkala hidup mengharuskanmu menangis tanpa sebab.
Kau merasa sudah berbuat baik dan benar, tetapi masih banyak kritikan yang di alamatkan kepadamu.
Kau mengira keputusan yang kau ambil sudah tepat, ternyata perkiraanmu keliru.
Jangan putus asa! Bangkitlah!
Matahari tanpa sinar tidak layak di sebut matahari.
Demikian juga dengan dirimu.
Kau adalah matahari yang seharusnya memancarkan sinar, sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahayamu.

Anakku yang terkasih, Aku sering melihatmu marah ketika kau melihat orang lain berhasil.
Untuk apa kau menginginkan keberhasilan orang lain?
Bukankah Aku telah menyediakan suksesmu sendiri?
Kau tidak pernah mengejarnya, jadi kau tidak pernah bisa memilikinya!
Matamu tidak terfokus kepada rancanganKU yang dahsyat atas hidupmu, melainkan tertuju kepada karyaKU yang luar biasa terhadap diri orang lain.
Jadilah seperti air.
Selalu mengalir....melewati semua benda, menembus semua sisi dan tanpa batas.
Anakku, jangan mau dikalahkan oleh keadaan, tetapi kalahkan keadaan !
Anakku yang terkasih..
Jangan sakit hati ketika kau di tegur, padahal kau merasa sudah mengerjakan yang terbaik.
Sakit hati itu hanya akan membuat tidurmu tidak nyenyak dan perasaaanmu tidak nyaman. Buanglah itu dari hatimu dan pikiranmu!
Kuasailah dirimu sedemikian rupa hingga kamu bisa mengatasi perasaan diperlakukan tidak adil, dilecehkan, diremehkan ataupun dikhianati oleh sesamamu.
Bukankah memang untuk itu kau hidup?
Untuk melihat kenyataan bahwa di dunia ini yang paling mengerti perasaanmu dan menerima dirimu apa adanya hanya AKU?
Jauhilah segala bentuk kemarahan, tetapi jangan jauhi AKU!
AnakKu, ingatlah hal ini baik - baik.
Aku selalu membuka tanganKu lebar - lebar untuk memberimu rasa aman, kapanpun kau membutuhkannya.
Aku senantiasa menyiapkan bahu untuk tempat kepalamu bersandar dan mencurahkan tangis.
Aku melakukannya karena Aku sungguh - sungguh peduli padamu !!!

Monday, May 26, 2008

Bapa.. Kok berat sih?

*)Oleh: Angela Christy

Jam 7 malam...
Sudah cukup lama aku berkutat dengan pekerjaanku.
Aku bersiap-siap untuk meninggalkan kantor.
Dengan enggan kuangkat tas berat itu ke pundakku.
Beban yang menekan di pundakku terasa begitu mengganggu,
tapi aku memangharus membawa tas ini.
Di perjalanan pulang, aku mengendarai sepeda motorku masih dengan konsentrasi pada tas yang membebani pundakku.
Seorang anak kecil menyeberang dengan sepedanya tanpa melihat ke kiri dan ke kanan.
"Huh!" Aku memaki dalam hati.
"Kecil kecil sudah menyebalkan, gimana gedenya nanti."
Aku melanjutkan perjalanan masih dengan sejuta omelan dalam hati.
Ingin rasanya cepat sampai di rumah, supaya aku bisa beristirahat.
Suara klakson yang berbunyi nyaring mengagetkan aku dari lamunanku.
Kulirik spion dan kulihat seorang anak muda dengan mobil mewahnya membunyikan klakson dengan nada tak sabar.
"Huh, kenapa sih dengan orang-orang ini? Emangnya dia nggak lihat kalaujalanan emang lagi macet? Emangnya dikira enak membawa tas seberat ini?"
Ketika sampai di rumah, ternyata perasaan nyaman yang kuimpikan tak dapat kutemui.Suasana hiruk pikuk keluargaku terasa seperti dentuman-dentuman keras di kepalaku.
"Lagi-lagi!" Aku memaki dalam hati.
"Aku capek."
"Aku inginistirahat."
"Berat sekali yang harus aku angkat."
"Kenapa sih nggak ada yang mau mengerti?"
Malam hari...
Akhirnya aku memperoleh ketenangan. Aku bisa tidur dan beristirahat. Tapi tas besar dan berat ini terasa mengganggu sekali.
Aku tak bisa tidur. Tapi aku tak bisa melepaskannya. Aku kesal.
"Bapa, kenapa sih berat sekali?Sungguh-sungguh sangat mengganggu... "
Aku mengeluh sambil meneteskan air mata.
"Mengapa engkau tidak meletakkan tas itu anak-KU?"
"Tapi aku tak bisa BAPA"
"Kenapa?"
"Lihatlah, semua tas ini berlabelkan tanggung jawab. Semua harus aku bawa setiap saat, aku tak bisa meletakkannya.
Tas hitam yang paling besar ini, lihat tulisan di depannya, PEKERJAAN.
Semua tanggung jawab pekerjaanku ada di dalamnya.
Lalu yang coklat ini, KELUARGA.
Aku juga tak bisa meletakkannya.
Semuanya adalah bebanku.
Dan yang biru ini, PELAYANAN.
Engkau tentu tak ingin aku meletakkannya bukan?"
Aku berusaha menjelaskan.
BAPA-ku yang baik hanya tersenyum, lalu mendekatiku.
"Kemarilah, AKU ingin melihatnya."
IA melihat tas hitam besar yang kuletakkan di pundakku.
"Anak-KU, engkau dapat meletakkan tas ini. Ini memang tanggung jawab pekerjaanmu. Dan engkau memang harus menanggungnya. Namun saat engkau melangkah keluar dari kantor, engkau dapat meletakkan tas ini di samping meja kerjamu.Tenanglah, tidak akan ada yang mengambilnya. Lagi pula semua isinya adalah tanggung jawabmu bukan?Percayalah, tak akan ada yang tertarik untuk mengambil tas ini, sehingga keesokan hari, saat engkau kembali ke kantor, pasti tas ini akan tetap ada di sana, dimana engkau meletakkannya. Dan engkau dapat mengambilnya kembali dan melanjutkan tanggung jawabmu".
IA tersenyum menunggu jawabanku.
"Benar BAPA, tapi aku tak dapat meletakkannya. Ia melekat terus dipundakku".
IA menatapku dengan penuh kasih, lalu perlahan mengambil tas itu dari pundakku.
"Kemarilah anak-KU."
"Di saat engkau tak dapat meletakkannya, AKU dapat membantumu untuk meletakkannya."
"Dan esok, AKU pun dapat membantumu untuk mengenakannya kembali."
IA meletakkan tas hitam itu di dekat tempat tidurku.
Rasanya pundakku lega sekali.
Tas paling berat yang selalu menekanku telah diambil.
Aku menggerak-gerakkan pundakku sambil tersenyum.
"ENGKAU benar BAPA, rasanya enak sekali. Ringan"
"Besok aku akan lebih siap untuk melanjutkan pekerjaanku."
"Besok, pasti tas itu tidak akan terasa terlalu berat lagi"
Aku menatap wajah BAPA-ku yang penuh kasih.
Sungguh indah senyum dan sinar mata-NYA.
IA menatap tas coklat di pundakku.
"Lalu itu? engkau tidak ingin meletakkannya juga?"
"BAPA, aku tidak bisa. Ini adalah tanggung jawab KELUARGA. Ke mana pun aku pergi aku harus membawanya."
"Anak-KU, AKU sungguh bahagia karena engkau memperhatikan setiap tanggung jawab yang KU-berikan padamu mengenai keluargamu."
"Tapi engkau pun tak boleh lupa, bahwa keluargamu pun adalah milik-KU."
"Dan AKU memelihara setiap kepunyaan-KU."
"Engkau memang harus membawa tas itu bersamamu, tapi sesekali letakkanlah,agar engkau dapat bermain dengan bebas dengan keponakanmu, bercanda dengan kakakmu, atau sekedar berbincang dan bercerita dengan orang tuamu."
"Rasanya belakangan ini AKU jarang melihatmu melakukannya"
Aku tertunduk malu. IA benar.
Aku membawa tas ini kemana-mana, dan kulaksanakan setiap tanggung jawab untuk keluargaku, tapi sepertinya ternyata tas ini menjadi jauh lebih berharga dari pada kehadiran keluargaku sendiri. Sekali lagi BAPA mengambil tas dari pundakku.
"Mari anak-KU, letakkanlah."
"Di saat engkau perlu, letakkanlah."
"Karena engkau dapat yakin, walaupun engkau meletakkannya dan meluangkan waktu dengan keluargamu, AKU-lah yang akan tetap menjagamu dan keluargamu".
Dan pundakku menjadi jauh lebih lega.
Kini hanya tinggal satu tas biru yang masih memberati pundakku.
"BAPA, tas yang satu ini sungguh-sungguh tak dapat kuletakkan."
"Setiap saat setiap waktu aku harus membawanya."
"Karena setiap detik kehidupanku adalah pelayananku untuk-MU."
"ENGKAU tentu tak ingin aku meletakkannya bukan?"
"Hmm... benar juga".
Aku terkejut mendengar jawaban-NYA. Sepertinya agak tidak sesuai harapanku.
IA telah membantuku meletakkan kedua tasku sebelumnya, dan sepertinya aku sungguh-sungguh berharap agar tas ini juga dapat kulepaskan.
"Mari coba kulihat tas itu"
IA melihat dan meraba tas biru yang masih melekat di pundakku."
Anak-KU, sepertinya ada yang salah dengan tasmu ini.
Kemarilah, coba lepaskan".
IA mengambil tas biruku.
"Anak-KU, engkau benar. AKU ingin agar engkau selalu melayani-KU dalam setiap detik kehidupanmu."
"Dan percayalah, itu sungguh-sungguh menyenangkan hati-KU."
"Tapi sepertinya tasmu ini bahannya terlalu berat, sehingga menekan pundakmu terlalu berat."
Kemudian Ia memberikan aku satu tas biru yang lain.
"Ini, pakailah tas ini sebagai gantinya. Ini merupakan tas dengan bahan KASIH."
"Jika engkau meletakkan semua pelayananmu di dalamnya, niscaya engkau tidak akan terbebani dengan tasmu ini".
Aku menerima tas baruku dari tanganNya, lalu memindahkan semua isi tas lamaku ke dalam tas berbahan KASIH itu. Aku mencoba mengangkatnya. Ternyata Bapaku benar. Tas itu kini terasa ringan dan sungguh nyaman di pundakku. Aku memandangNya penuh kasih.
"Terima kasih BAPA, Aku sungguh mengasihi-MU."
"Terima kasih untuk pelajaran-MU hari ini".
* * * * *
Pagi ini aku memulai hari dengan senyuman. Istirahatku sudah cukup. Dan aku siap untuk menghadapi tantangan hari ini. Di perjalanan, aku masih tetap bertemu orang-orang yang menyebalkan, namun tidak lagi memaki dalam hati, melainkan aku berdoa untuk mereka. Mungkin mereka juga masih selalu membawa tas mereka kemana-mana atau mereka juga mengenakan tas dengan bahan yang salah. Banyak sekali. Aku melihat ada yang membawa dua tas besar, tiga bahkan empat. Tulisannya pun bermacam-macam, ada PEKERJAAN, KELUARGA, PELAYANAN, KULIAH,SEKOLAH, BISNIS, dan masih banyak lagi. Memang tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita pikul dan harus kita selesaikan.Tapi kita pun harus tetap belajar untuk menempatkan di saat mana kitaharus mengangkat dan di saat mana kita harus meletakkan. Dan aku terus belajar ...
* * * * *
Seseorang yang bijaksana pernah bertanya padaku:"Mana yang lebih berat, mengangkat sebuah gelas dengan satu tangan selama 1 jam penuh, atau mengangkat gelas tersebut selama 10 menit lalu meletakkannya sejenak dan mengangkatnya kembali selama 10 menit dan demikian seterusnya sampai 1 jam?"
* * * * *
"Marilah kepada-KU, semua yang letih lesu dan berbeban berat.AKU akan memberi kelegaan kepadamu". Matius 11:28
"Sebab itu, janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besokmempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari". Matius 6:34

Sunday, May 25, 2008

Bersepeda bersama Yesus

Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat; seorang hakim yang mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan ke surga atau dicampakkan ke dalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali, seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar-gambar-Nya, tetapi aku tidak mengenal-Nya.

Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah.
Hidupku menjadi bagaikan sebuah arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus duduk di belakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda.

Aku tidak tahu sejak kapan Yesus mengajakku bertukar tempat, tetapi sejak itu hidupku jadi berubah. Saat ku pegang kendali, aku tahu jalannya.
Terasa membosankan, tetapi lebih dapat diprediksi ...
biasanya, hal itu tak berlangsung lama. Tetapi, saat Yesus kembali pegang kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan. Ia membawaku mendaki gunung, juga melewati batu-batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan.

Saat-saat seperti itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya pada-Nya! Terkadang rasanya seperti sesuatu yang 'gila', tetapi Ia berkata, "Ayo, kayuh terus pedalnya!"

Aku takut, khawatir dan bertanya, "Aku mau dibawa ke mana?" Yesus tertawa dan tak menjawab, dan aku mulai belajar percaya. Aku melupakan kehidupan yang membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan.
Dan ketika aku berkata, "Aku takut!" Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil menggenggam tanganku.

Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah yang aku perlukan ... orang-orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan memberiku sukacita. Mereka membekaliku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk melanjutkan perjalanan ...
perjalananku bersama Tuhanku.
Lalu, kami pun kembali mengayuh sepeda kami.

Kemudian, Yesus berkata, "Berikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang membutuhkannya; jika tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi beban bagi kita." Maka, aku pun melakukannya. Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka. Aku belajar bahwa ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan.

Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaNya.
Aku takut Ia menjadikan hidupku berantakan; tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Ia tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat-tempat yang menakutkan. Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh ... menikmati pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan bersama Sahabatku yang setia: Yesus Kristus.

Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang harus aku lakukan, Yesus akan tersenyum dan berkata ....
"Mengayuhlah terus, Aku bersamamu."

Thursday, May 22, 2008

Mendengar Suara Tuhan

Ada seorang anak muda yang bersahabat akrab dengan seorang pengkhotbah tua. Suatu hari , anak muda ini kehilangan pekerjaannya dan tidak tahu lagi harus berbuat apa. Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari si pengkhotbah tua itu. Ketika berada di ruang belajar si pengkhotbah, si pemuda ini berteriak-teriak tentang problem hidupnya. Akhirnya dengan kalap dia mengepal-ngepaklan tinju, sambil berteriak, "Saya memohon Tuhan agar menolong saya. Tapi pengkhotbah, mengapa Dia tidak menjawab saya?"

Si pengkhotbah tua itu pergi ke ruang lain dan duduk di sana. Lalu dia berbicara sesuatu dan menanti jawaban si pemuda. Tentu saja si pemuda itu tidak mendengarkan dengan jelas, sehingga dia ikut-ikutan pindah ruangan.

"Apa sih katamu?" tanya si pemuda penasaran. Si pengkhotbah itu mengulangi kata-katanya dengan perlahan sekali, seperti sedang bergumam sendiri. Tetapi si pemuda belum menangkap bisikan si pengkhotbah. Dia terus mendekati si pengkhotbah tua ini dan duduk di bangku sebelahnya.

Si pemuda itu lagi-lagi bertanya, "Apa katamu? maaf, saya tadi belum mendengarnya."

Dengan lembut, si pengkhotbah memegang pundak si pemuda, "Saudaraku, Allah kadang-kadang berbisik, jadi kita perlu lebih dekat menghampiri-Nya, agar dapat mendengar Dia dengan lebih jelas lagi." Si pemuda itu tertegun dan akhirnya dia mengerti.

Kita seringkali menginginkan jawaban Tuhan bak petir yang menggelegar di udara dan sekaligus meneriakkan jawaban dari-Nya. Tetapi Allah sering diam, kadang Dia bicara dengan lembut, bahkan berbisik. Hanya dengan satu alasan: agar Anda mau menghampiri takhta kemuliaan-Nya dan lebih dekat kepada-Nya. Setelah Anda berada di dekat-Nya, Anda baru bisa mendengar jawaban Tuhan dengan jelas.

Indah sekali untuk mengetahui bahwa kita melakukan sesuatu yang tepat, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dengan cara yang tepat dan bersama orang-orang yang tepat. Itulah yang terjadi apabila kita dipimpin oleh Roh Kudus.