Tuesday, April 29, 2008

Kesaksian ke 3

(Wahyu 21:4) Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.
Ketika kami sampai di surga, pintu-pintu besar terbuka untuk kami, dan saya mulai melihat suatu lembah yang penuh dengan bunga-bunga.
Bunga-bunga ini sangat indah dan harumnya sangat istimewa. Kami mulai berjalan dan merasakan kebebasan penuh seperti yang tidak pernah kami rasakan di bumi.
Kami merasakan damai yang memenuhi hati kami dan ketika kami melihat bunga-bunga tersebut, kami melihat bahwa bunga-bunga tersebut sangat unik. Setiap kelopaknya berbeda dan mempunyai warna yang unik. Di dalam hati saya, saya berkata kepada Tuhan bahwa saya ingin mempunyai sekuntum bunga.
Tuhan memberikan persetujuan. Saya mendekati ke salah satu bunga dan mencoba mencabutnya. Tetapi tidak bisa. Saya tidak bisa mencabut bunga tersebut dari tanah. Malahan saya tidak bisa mencabut kelopak bunga sama sekali. Kemudian Tuhan berbicara, “Segala sesuatu di Surga harus di lakukan dengan kasih.”
Tuhan menyentuh bunga itu dan bunga itu jatuh ke tangan Tuhan dengan sendirinya. Kemudian Tuhan memberikan bunga itu kepada kami. Kami melanjutkan perjalanan kami dan harum dari bunga-bunga tersebut masih bersama dengan kami.
Kami tiba di sebuah tempat dengan bermacam-macam pintu yang sangat indah. Pintu-pintu ini bukan pintu yang sederhana, mereka di ukir dengan sangat bagus dan mempunyai banyak batu-batu berharga yang terukir di luarnya. Pintu-pintu tersebut terbuka dan kami memasuki suatu ruangan yang di penuhi dengan banyak orang.
Setiap orang berlari kesana dan kesini mempersiapkan sesuatu. Beberapa dari mereka membawa gulungan-gulungan baju bewarna putih yang berkilauan di pundaknya, yang lainnya membawa gulungan dari pita emas, dan yang lainnya membawa semacam piring dengan sesuatu seperti perisai di dalam piring tersebut. Semuanya belari dengan terburu-buru.
Kami bertanya kepada Tuhan, kenapa di sini banyak sekali orang-orang yang berlari dengan terburu-buru. Kemudian Tuhan memanggil seorang anak muda untuk mendekat ke arah kami. Orang muda ini mempunyai sebuah gulungan baju di atas pundaknya. Dia datang dan melihat Tuhan dengan hormat. Ketika Tuhan bertanya kepadanya mengapa dia sedang membawa gulungan kain tersebut, dia melihat Tuhan dan berkata,”Tuhan, Engkau tahu tentang kain ini! Kain ini di pakai untuk membuat jubah umatMu yang telah di tebus, jubah pengantin untuk Hari Pernikahan Anak Domba,”
Setelah mendengar hal ini, kami merasakan suka cita dan damai yang luar biasa.
Wahyu 19:8 menjelaskan, “Dan kepadanya di karuniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih! [Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orangorang kudus.]” Ketika kami pergi dari tempat itu, kami merasakan rasa damai lebih lagi, karena sangat indah untuk melihat Tuhan sedang melakukan sesuatu yang indah untuk kami. Tuhan mempunyai tempat dan waktu untukmu karena kamu sangat penting untuk Tuhan. Ketika kami keluar dari tempat itu, mata kami melihat keindahan Surga sampai ke detail-detailnya.
Segala sesuatu mempunyai kehidupan dan setiap benda memberikan kemuliaan kepada Tuhan. Kemudian kami pergi ke suatu tempat di mana di sana ada berjuta-juta anak kecil dari segala umur. Ketika mereka melihat Tuhan, semua anak-anak tersebut ingin memeluk Dia, untuk merasakan kasihNya lebih lagi karena Tuhan adalah tujuan hidup mereka.
Kami menangis setelah melihat bagaimana Tuhan memanjakan setiap dari mereka, bagaimana Dia mencium mereka dan memegang tangan mereka. Kami melihat malaikat-malaikat membawa bayi-bayi di selimuti oleh kain lenan.
Malaikat-malaikat tersebut mendekati Tuhan. Tuhan membelai-belai, menyentuh, dan memberikan ciuman di kening bayi-bayi tersebut dan malaikat-malaikat tersebut membawa bayi-bayi tersebut bersama dengan mereka. Kami bertanya kepada Tuhan kenapa di sini banyak sekali anak-anak, apakah anak-anak ini akan di kirim ke bumi. Tuhan sepertinya terkesan untuk sementara dan Dia berkata,”Tidak. Anak-anak ini tidak akan di kirim ke bumi! Mereka adalah anak-anak yang telah di aborsi di bumi, dimana orang-tua mereka tidak menginginkan mereka. Anak-anak ini adalah kepunyaanKu dan Aku mencintai mereka.”
Saya menganggukan kepala saya, dan saya merasa suara saya seperti takut untuk bertanya kepada Tuhan dengan pertanyaan seperti itu. Ketika saya tidak mengenal Tuhan, saya membuat banyak kesalahan dan berbuat dosa seperti orang lainnya. Salah satu dari dosa saya adalah melakukan aborsi. Ada waktu dimana saya berhadapan muka dengan muka dengan Tuhan dan bertanya,”Tuhan, bayi yang saya aborsi dulu, apakah ada disini?”
Tuhan menjawab “Ya.”
Saya mulai berjalan di salah satu sisi dan saya melihat seorang anak laki-laki kecil yang lucu. Di dekat kaki anak laki-laki tersebut, ada berdiri seorang malaikat.. Malaikat tersebut melihat Tuhan dan anak laki ini membelakangi kami. Tuhan berkata kepada saya, “Lihat, itu anak laki-laki kamu.” Saya ingin melihat dia jadi saya berlari ke arahnya. Tetapi malaikat memberi aba-aba untuk saya berhenti dengan tangannya. Dia menunjukkan kepada saya bahwa saya harus mendengar perkataan anak kecil ini dulu. Saya mulai mendengar apa yang anak kecil itu sedang katakan. Dia sedang berkata dan pandangannya menuju ke arah anak-anak lainnya. Dia bertanya kepada malaikat,”Apakah papa dan mama saya akan datang ke sini dengan segera?” Malaikat tersebut melihat saya, dan menjawab ke anak kecil itu,”Iya, papa dan mama kamu akan datang segera.”
Saya tidak tahu kenapa saya di berikan kesempatan untuk mendengar kata-kata ini, tetapi di dalam hati, saya tahu bahwa kata-kata dari anak kecil ini adalah pemberian terbaik yang Tuhan bisa berikan ke saya. Anak kecil ini tidak berkata-kata dengan marah atau dengan kebencian, mungkin tahu bahwa bahwa kami tidak ingin dia di lahirkan. Dia menunggu papa mama-nya dengan kasih yang Tuhan telah taruh di dalam hatinya. Kami melanjutkan perjalanan kami, tetapi saya tetap menyimpan gambaran bayi itu di hati saya. Saya tahu bahwa setiap hari saya harus berusaha untuk bisa bersama dengan anak saya kelak. Saya punya alasan tambahan untuk pergi ke Surga, karena seseorang yaitu anak saya, sedang menunggu saya di dalam Kerajaan Surga.
Firman Tuhan berkata di Yesaya 65:19Aku akan bersorak-sorak karena Yerusalem, dan bergirang karena umatKu; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erangpun tidak.“
Kami datang ke suatu tempat penuh dengan gunung-gunung kecil, dan Tuhan Yesus datang dengan menari-nari. Di depan Dia ada banyak berkumpul orang-orang dengan jubah putih dan mereka mengangkat tangan mereka dengan daun palem. Ketika mereka melambai-lambaikan dun palem itu, daun-daun itu mengeluarkan minyak. Tuhan sudah mempersiapkan hal-hal yang luar biasa buat kamu! Sekarang adalah waktunya untuk memberikan segenap hatimu ke Tuhan. Tuhan memberkatimu.

No comments: